Warning 17+
Dalam cerita ini banyak mengandung bahasa kasar dan memuat adegan pelecehan. Dimohon untuk bijak dalam membaca serta mengambil pesan dari cerita ini.
🌻🌻
"Elana sudah mati." Perempuan itu menatap ke arah Junna secara intens. "Gadis lema...
Jaga tubuhmu. Karena tubuhmu satu-satunya tempat yang kau miliki.
-Jim Rohn-
🌻🌻
notes : banyak clue di part ini, silahkan overthingking hahaha.
🌻🌻
Di sabtu siang pukul 11.00 Junna dan Meira sepakat mengunjungi apartement Elana untuk memasak bersama. Berkali-kali menekan tombol bel serta menggedor pintu apartement perempuan itu namun tidak ada respons dari dalam. Junna sangat yakin bahwa Elana sedang berada di apartement lantaran mobil milik Elana terparkir di basement, bahkan Junna sempat bertanya pada satpam yang menjaga di depan lift lantai tempat tinggal Elana dan satpam itu mengatakan bahwa Elana belum keluar dari unitnya sejak pagi.
"Jun, kok lo masih di sini?" tanya Meira yang membawa 2 kantung belanja berukuran besar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Junna yang melihatnya dengan sigap mengambil alih kantung belanja dari tangan Meira. "Elana masih tidur kayaknya, Mei, dari tadi gue gedor-gedor nggak ada respons."
"Tinggal buka aja sih, passwordnya kan ulang tahun lo. Mendadak pikun, huh?"
"Ya siapa tau digan--"
Ting! Suara pintu telah terbuka menjadi tanda, bahwa dugaan Junna salah. Elana tidak mengganti passwordnya. Tanpa disadari oleh Junna, senyuman manisnya mengembang hingga tercetak jelas lesung pipi, ditambah telinganya memerah saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kan, malah kesemsem lo di depan pintu, buruan masuk. Mau gue tutup lagi?" sewot Meira yang sudah berancang-ancang menutup pintunya kembali.
Segera Junna memasuki apartment Elana, dia menaruh 2 kantung belanja itu di atas meja makan kemudian dibongkar untuk menyusun di tempat yang seharusnya, sedangkan Meira pergi ke kamar Elana untuk membangunkan perempuan itu.
Tidak sampai 2 menit dari kepergian Meira, terdengar teriakkan histeris dari perempuan itu. Sontak Junna melepas kaleng ikan di tangannya dan berlari ke arah sumber suara.
