"Pakaian merupakan topeng manusia, perilaku merupakan wujud sebenarnya." -Unknown
🌻🌻
Elana menarik pelatuk pistol berulang kali mengenai sasarannya--bagian jantung dan kepala boneka yang telah disediakan untuk latihan menembak.
Suara tepuk tangan nyaring membuat Elana berhenti menembak. Dari ambang pintu terdapat seorang pria tampan berusia 37 tahun yang memiliki postur tubuh tegap dan atletis.
"Good job, El, kemampuan kamu semakin meningkat. Tapi seharusnya postur tubuh kamu agak lebih ditegakkan lagi." Pria itu memberikan saran.
"Hai, Om," sapa Elana, lalu menghampiri pria itu.
Pria itu langsung memberikan pelukkan hangat. Selang beberapa saat, Elana melepaskan pelukan pria itu dan memberi isyarat agar pindah ke tempat yang lebih nyaman. Mereka berdua menuju kafe yang kebetulan letaknya di samping tempat latihan Elana.
"Gimana kuliah kamu?" tanya pria itu.
"Baik," jawab Elana seadanya.
"Om kangen sama kamu, Na." Pria itu mengacak lembut puncak kepala Elana dan direspons dengan baik.
Elana tersenyum tipis menanggapinya, "El, juga. Lagian sih Om sibuk ngurusin hotel."
"Hotel itu kan juga untuk masa depan kamu nanti," ucap pria itu.
"Aku nggak tertarik ngurusin hotel itu, Om, aku cuman tertarik uangnya aja." Elana meminum milkshake banana kesukaannya.
Pria itu menghela napas panjang. Dia sudah tahu jawaban yang akan keluar dari mulut perempuan itu.
"El... apa kamu benar baik-baik saja?" Pria itu memasang wajah serius dari sebelumnya. "Maksud Om, masalah kamu dengan anaknya wakil rektor."
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETUM OF ELANA || Jaehyun
FanfictionWarning 17+ Dalam cerita ini banyak mengandung bahasa kasar dan memuat adegan pelecehan. Dimohon untuk bijak dalam membaca serta mengambil pesan dari cerita ini. 🌻🌻 "Elana sudah mati." Perempuan itu menatap ke arah Junna secara intens. "Gadis lema...