23. Hukuman

364 42 13
                                    

Teaser Secretum Of Elana 1.0
Yuks nonton🥺

🌻🌻

"Mungkin kamu sangat menginginkannya saat ini, tapi bisa jadi kamu dapat memilikinya nanti, setelah rasa minatmu hilang dengan sendirinya." -jcf.

🌻🌻

DISCLAIMER, PART INI MENGANDUNG PENYIKSAAN YANG BIKIN MUAL DAN SADIS, TOLONG BANGET YANG EMANG GAK KUAT SKIP AJA, LANGSUNG KE SCANE 2-3. BIJAK DALAM MEMBACA YA GUYS🥰

Usai reporter memaparkan beritanya hingga selesai dari layar kaca, terdengar suara tepuk tangan yang menggema disebuah ruangan kedap suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai reporter memaparkan beritanya hingga selesai dari layar kaca, terdengar suara tepuk tangan yang menggema disebuah ruangan kedap suara. Diiringi dengan suara rintihan seorang pria yang kedua tangannya sedang digantung pada sebuah gelang almunium yang menempel di tiang si. Tidak hanya itu, bahkan lehernya dikalungkan oleh rantai membuat pria itu sulit bergerak bebas lantaran jika dia bergerak otomatis rantai itu mencekiknya.

"Akan lebih seru jika besok para reporter menayangkan kematian anda, Tuan."

"Tidak! Jangan!" Bibir lebamnya berbicara susah payah. "Elana, saya mohon... lepaskan saya, kejadian 3 tahun lalu bukan karena saya, saya hanya diajak dan diiming-imingi uang dan kekuasaan setelah menghancurkan keluarga Erland. Saya hanya pria lemah yang ingin membuat keluarga saya bahagia, oleh karena itu saya melakukan itu semua."

Elana meludahi wajah pria itu, dia masih ingat betapa bengisnya wajah itu ketika berhadapan dengannya tiga tahun lalu. Membunuh kedua orang tuanya dan juga adiknya dengan cara tidak manusiawi, membuat dendam dalam diri Elana menggebu agar segera dituntaskan.

Tangisan Alana-adik kecilnya 3 tahun lalu masih menggema di kepala, di mana gadis kecil itu berteriak hingga serak hanya karena meminta ampun agar dibebaskan, namun nahasnya para bajingan itu tidak mengindahkan permintaan gadis kecil yang malang itu.

Elana menyeringai dengan air mata yang mengalir dipelupuknya, tatapannya sangat tajam seolah mampu membubuh hanya dengan tatapan matanya.

"Nyawa dibalas dengan nyawa." Elana menekan tombol pada remot yang tersambung televisi besar di hadapannya mereka. Di sana sudah tersedia para anggotanya bersama dengan Luke mengepung satu rumah mewah dan juga megah yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit. "Itu rumah selingkuhan anda, Tuan. Jalang itu sedang mengandung bukan?"

"Tidak... jangan sentuh dia!" Pria itu menggeleng keras lalu meronta agar rantai dan besi yang mengikat anggota tubuhnya-nihil. Semakin banyak dia bergerak, semakin terluka pula tubuhnya. "Saya mohon, lebih baik kamu bunuh saya, Elana ketimbang harus menyiksa dia."

SECRETUM OF ELANA || JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang