Happy reading...
____---____
Felicia, Reihan dan ayahnya kini tengah duduk di meja makan. Setelah mereka berdua sampai, ayahnya Felicia langsung mengajak keduanya untuk makan.
"jadi ada yang mau ayah katakan?" tanya Felicia karena sejak dari tadi ayahnya hanya diam.
"aku ingin mendiskusikan perjodohan kalian," ucap ayah Felicia dengan santai.
"uhuk... Uhuk... Ehemm..." kedua terkejut dengan pernyataan orang tua tersebut.
"hey kenapa kalian saling menyemburkan makanan? Tenanglah aku hanya bercanda," ayah Felicia mengucapkannya dengan santai sembari terkekeh.
"aih... Pria tua ini membuat ku jantungan," cibir Felicia, yang pastinya Felicia mengatakan itu dengan suara yang kecil sehingga hanya bisa di dengar oleh reihan.
"hey ingat dia ayahmu," bisik Reihan kepada Felicia, yang di tanggapi decikan.
"ah sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu kepada kalian," ayah Felicia menghentikan kegiatan makannya.
"apa kalian tau kemana Riko? Sudah lama sekali aku tidak mendengar kabarnya," sambungnya.Orang yang di tanya hanya saling memandang.
"a.. Em.. Anu..e..." Felicia tergagap.
"paman, apa paman tidak membaca beritanya?" Reihan menimpali kalimat Felicia.
"aku sibuk sampai tidak melihat berita, memangnya ada apa?" ya memang benar akhir-akhir ini ayah Felicia sibuk sampai tidak tau berita terbaru.
"dia mengalami kecelakaan dan mobilnya terjun ke jurang lalu meledak," ucap Reihan santai.
Ayah Felicia langsung melirik Felicia.
"ini ulahmu kan?" tuduh ayahnyaFelicia yang dari tadi diam, terkejut mendapati tuduhan dari ayahnya.
"eh aku?... Aku bahkan tidak tau apapun," elak Felicia."jangan berbohong," ucap ayah Felicia dengan penekanan.
"aku tidak bohong," Felicia terus mengelak.
"tapi matamu tidak bisa berbohong, matamu akan berkedip lebih cepat jika melakukan kebohongan." ujar ayah Felicia.
Akhirnya Felicia mengaku.
"ya... Ya... Aku yang melakukannya," Felicia berucap sambil menunduk, melihat ayahnya yang akan marah Felicia meneruskan kalimatnya.
"tapi yang aku lakukan ada alasannya.""apa? Ha?," kini suara ayahnya naik 1 oktaf.
"aih... Santai ayah. Aku melakukannya karena dia membocorkan beberapa data penting perusahaan," jelas felicia.
"kau kan bisa memenjarakannya."
"tapi kita tidak bisa melakukan itu nanti para penyelidik akan mencari tau tentang data-datanya," jelas felicia lagi.
"eh? Sebenarnya yang dia bocorkan data apa?" tanya ayah Felicia.
"ayah bisa menanyakannya pada dia," tunjuk Felicia pada Reihan.
"eh?" Reihan melirik Felicia. "ekhem... jadi setelah saya selidiki, Riko tidak hanya mengambil data tentang desain. Tapi di juga mengambil data perdagangan ilegal yang kita lakukan," sambung Reihan.
"aish... Dasar Riko bajingan busuk sialan, dia berani menghianati ku. Kalau kau masih hidup aku tidak akan melepaskanmu," maki ayah Felicia pada Riko.
Felicia berbisik pada reihan.
"masih untung aku membunuhnya lebih dulu, atau dia akan di siksa ayahku,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 - 𝓨𝓸𝓾❜𝓻𝓮 𝓫𝓮𝓪𝓾𝓽𝓲𝓯𝓾𝓵
Teen FictionDitolak? Kamu mungkin akan mencoba menghilangkan perasaan itu. Tapi bagaimana jika sikap dia berubah dan membuat kamu gagal untuk menghilangkan hal itu? Mungkin cerita ini bisa memberi sedikit pencerahan jika kamu mengalami hal yang hampir serupa se...