Happy reading....
____---____
Pagi-pagi sekali Bella sudah ada di kantor Felicia.
"hey apa di kantor mu tidak ada pekerjaan?" tanya Felicia bingung karna sahabatnya ini hampir setiap hari datang ke kantornya.
"kau pikir aku datang kemari bukan suatu pekerjaan hah?"
"ya ya ya... Jadi apa urusanmu?" tanya lagi.
"entahlah aku lupa, nanti ku pikirkan dulu kenapa aku ke sini." jawabnya sambil mengendikan bahu.
Drrtt... Drrtt..
"ponselmu berdering," ucap Felicia.
"itu ponselmu bodoh, bukan punya ku," jawab Bella kesal.
"oh ya?" kemudian dia melirik handphonenya.
" oh iya ternyata ponselku."Bella menghela nafas, melihat tingkah Felicia.
" ya ada apa?"
".... ..."
"apa wanita itu datang lagi kemari?"
"... ..."
"oke baiklah."
Tutt..
"ada apa?" tanya Bella.
"sekretaris ku memberitahu bahwa wanita yang kemarin, datang lagi kesini."
"wah ku rasa kita harus menampilkan sesuatu bukan?" Bella melirik Felicia sekilas.
"hitung-hitung untuk menyambutnya," sambung Bella." Ha, sesuatu seperti apa?" tanya Felicia dengan ekspresi bingung yang terpampang jelas di wajahnya.
"tenang saja kau hanya perlu mengikuti permainanku."
Ucapan Bella terlihat sangat meyakinkan, jadi akhirnya Felicia memutuskan untuk mengikuti rencana Bella.
Sementara itu di luar ruangan sedang ricuh karena seseorang memaksa masuk.
"Hey!! Lepaskan tangan saya, saya ingin masuk kedalam!!" ujar seorang wanita sambil memberontak meminta di lepaskan tangannya.
"maaf kami tidak bisa membiarkan anda masuk," ujar salah satu security yang mencegahnya masuk.
Wanita itu tidak peduli, malah mendorong sang security dan menerobos masuk begitu saja. Setelah di dalam wanita itu terlihat kaget, karena ia malah menyaksikan kedua orang yang tengah saling berciuman.
Kedua orang itu tidak peduli dengan keberadaan seseorang di dalam ruangan, kini ciuman itu semakin ganas. Ciuman Bella turun ke leher jenjang milik Felicia. Mengecup dan sedikit menjilatnya membuat Felicia mengerang, dan kembali Bella mencium bibir Felicia.
Felicia meletakan tangannya di pundak Bella dan merematnya menandakan bahwa dia membutuhkan pasokan oksigen, setelah melepaskan ciumannya mereka berdua langsung melihat ke arah pintu, yang ternyata wanita tadi masih setia mematung memandangi mereka.
"Fania? Sejak kapan kamu ada di sini?" tanya Felicia dengan wajah yang di buat seolah terkejut kepada wanita yang di panggilnya Fania itu.
Fania tidak menjawab dan hanya memasang wajahnya yang penuh amarah.
"Apa orang-orang sekarang tidak pernah belajar sopan santun? Memasuki ruangan orang dengan seenaknya," ucap Bella menyindir.
Fania menghampiri Bella dan menarik kerah bajunya.
"kau ini siapa? Berani-beraninya kau menggoda dan mencium Felicia," ujar Fania marah.
Bella menanggapi dengan senyum mengejek dan mendekatkan bibirnya ke telinga Fania.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 - 𝓨𝓸𝓾❜𝓻𝓮 𝓫𝓮𝓪𝓾𝓽𝓲𝓯𝓾𝓵
Teen FictionDitolak? Kamu mungkin akan mencoba menghilangkan perasaan itu. Tapi bagaimana jika sikap dia berubah dan membuat kamu gagal untuk menghilangkan hal itu? Mungkin cerita ini bisa memberi sedikit pencerahan jika kamu mengalami hal yang hampir serupa se...