✿ 𝗻𝗶𝗻𝗲𝘁𝗲𝗲𝗻 ✿

1.2K 95 3
                                    


_____----_____

Pagi ini Felicia datang ke rumah Bella, ia langsung pergi ke kamar Bella kemudian duduk di tempat tidur. Lama menunggu, Felicia melirik Bella yang masih duduk di meja kerjanya, dari tadi Bella belum beranjak dari tempat duduk.

"Bel," panggil Felicia.

"Iya?"

Felicia berdiri dan berjalan ke arah Bella, ia duduk di pangkuan Bella kemudian menangkup kedua pipinya.

"Bel, kerjaannya masih banyak ya?" tanya Felicia sembari memandang ke arah mata Bella.

"Enggak, ini bentar lagi selesai," jawab Bella yang setelahnya langsung mengecup bibir Felicia.

"Sabar ya, bentar lagi ini selsai kok."

"Yaudah iya aku tungguin."

Felicia tidak beranjak dari pangkuan Bella dan malah memeluknya, meletakan kepalanya di bahu Bella. Setelah sekitar 15 menit Bella terus mengetik, akhirnya ia menutup laptopnya.

"Udah selesai?" tanya Felicia.

Bella mengangguk.

"Berhubung udah selesai, gimana kalo kita jalan-jalan?" usul Felicia.

"Emh, ayo," ucap Bella menyetujui.

Saat Felicia ingin beranjak dari pangkuan Bella, Bella justru malah berdiri dan membuat Felicia tetap di gendongannya. Felicia dengan otomatis mengalungkan tangannya di leher Bella.

Keluar dari kamar, mereka berdua berpapasan dengan Tiffany.

"Lah, malah maen gendong gendongan," ucap Tifany bingung.

"Udah ah minggir," suruh Bella.

Melewati Tiffany, Felicia semakin membenamkan wajahnya di leher Bella.

"Bel, malu di liatin Tiffany ih," bisik Felicia.

"Kenapa malu? Bahkan mungkin kedepannya dia bakal lebih sering liat kayak gini, bisa juga lebih."

Felicia mengangkat kepalanya dan menatap Bella.
"Eh?" Felicia mengerutkan keningnya.

Cup

Bella mengecup bibir Felicia, membuat Felicia mematung menatap kearah nya.

"Sial, adegan yang tidak ramah untuk di lihat," gumam Tiffany kemudian pergi dengan tangan yang menutup matanya.

--

Felicia terus mengaduk minumannya, ia merasa bosan. Sudah hampir setengah jam setelah Bella pamit ke toilet, dan Bella masih belum kembali sampai sekarang.

Ia mencoba untuk menghubungi Felicia tapi ternyata handphone nya ada di meja.

"Ih kemana sih? Kok lama banget," ucap Felicia sembari terus melirik ke arah jam tangannya.

Ia pun berdiri, berniat untuk menyusul Felicia. Saat ingin meninggalkan meja, Bella datang dengan berjalan sempoyongan sembari memegangi perutnya. Sudut bibirnya berdarah, dan ada sedikit goresan di pipi.

Felicia buru-buru menghampiri Bella, dan memapahnya. Keluar dari cafe, dan berniat membawanya ke dokter.

Masuk kedalam mobil, Felicia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Ya tuhan, bel. Kok bisa kayak gini sih?" Tanya Felicia penuh dengan nada khawatir.

"Arrgh! Mereka masih berkeliaran dan mengincar kita," ucap Bella sembari menahan sakit.

𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 - 𝓨𝓸𝓾❜𝓻𝓮 𝓫𝓮𝓪𝓾𝓽𝓲𝓯𝓾𝓵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang