✿ 𝗳𝗶𝗳𝘁𝗲𝗲𝗻 ✿

1.5K 118 2
                                    

Happy reading...

Felicia mulai siuman, ia melirik Bella yang duduk di kursi sembari menopang dagunya dan memejamkan mata. Tangan Felicia perlahan mengusap kepala Bella. Ia merasa bersalah kepada Bella, karenanya Bella jadi memiliki jam tidur yang berantakan.

Bella membuka matanya, merasakan ada yang  kepalanya. Bella menatap Felicia yang kini sedang tersenyum ke arahnya. Ia langsung berdiri dari duduknya dan memeluk Felicia erat.

"Fel, maaf..." ucapan itu meluncur secara otomatis dari bibir Bella.

"Hey... Hey... Kenapa minta maaf, ini bukan salah kamu." Felicia mencoba menenangkan Bella.

Air mata yang sejak tadi bella bendung, kini lolos begitu saja. Felicia melepaskan pelukannya, kemudian menangkup wajah bella.
"Lah kenapa malah nangis?" tanya Felicia, sembari mengusap air mata Bella.

Bella hanya bisa menggelengkan kepalanya, karena ia tidak tau harus berkata apa. Felicia kembali memeluknya dengan erat, seperti jika ia melepaskannya maka bella akan pergi darinya.

--

Setelah kejadian di basment waktu itu, Reihan langsung kembali ke apartemennya dan bersiap untuk pergi. Ia mengemasi barang-barangnya dengan terburu-buru.
"tunggu! kamu mau pergi kemana?" tanya revan yang muncul dari belakang.

"Sekarang semua rencana nya berantakan, jadi untuk sementara aku akan pergi ke luar negeri dan menyusun rencana  selanjutnya,"  Ucap Reihan sembari membawa koper dan pergi keluar dari apartemen.

Revan hanya bisa menatap punggung Reihan yang lama kelamaan menghilang di balik pintu.
"Sialan! Sekarang aku harus bersembunyi dari kejaran para polisi." Kini Revan juga kembali ke dalam apartemennya dan mengemasi barang-barang nya. Ia berniat untuk pergi ke tempat temannya yang berada di Australia. Ia merogoh saku celana nya untuk mengambil ponsel, ia mulai mencari kontak temannya itu.

"Hallo , how are you today?"
(Halo, bagaimana kabar mu hari ini?)

"oh hi, i'm good. what are you calling me?"
( Oh hai, aku baik. Ada apa kamu memanggilku? )

"I thought I would visit your house tomorrow."
(aku pikir aku akan berkunjung ke rumah mu besok)

"well don't hesitate, I will gladly receive you. it's been a while since you decided to go back to them."
(yah jangan sungkan, aku akan dengan senang hati menerima mu. Sudan lama sejak kau memutuskan untuk kembali ke mereka )

"ok thank you, see you"
(Oke terima kasih, sampai jumpa )

"yeah, you're welcome, see you later."
(Yah, sama-sama, sampai jumpa lagi )

Revan kemudian menutup telponnya, dan merebahkan diri di tempat tidur.

--

Berminggu-minggu setelah Felicia sembuh, akhirnya Felicia meluangkan waktu untuk pergi bersama Bella.

"Ah iya, tunggu sebentar aku lupa sesuatu," Bella segera kembali lagi masuk ke dalam rumah nya. Sedangkan Felicia lebih memilih untuk menunggu Bella di dalam mobil.

Setelah mengambil sesuatu yang ia lupa ambil, akhirnya Bella bergegas pergi menuju Felicia yang sudah menunggu nya di dalam mobil.

"Apa yang ketinggalan?" tanya Felicia.

"Ouh, itu aku ngambil kartu yang ketinggalan di atas meja."

"Oh, ini kita pergi nonton aja dulu ya, habis itu kita cari tempat makan," ajak Felicia.

"Emh... Oke," ucap Bella sambil menganggukkan kepalanya.

Felicia pun melajukan mobilnya untuk pergi ke bioskop, sesampainya di sana Felicia langsung memesan tiket untuknya dan Bella. Setelah mendapat kan tiket untuk masing - masing, keduanya langsung masuk ke dalam ruangan untuk menonton film.

Filmnya cukup menarik, hanya saja suhu ruangan yang dingin agak membuat Felicia tidak nyaman. Bella melirik ke arah Felicia yang sedang menggosok kan kedua tangannya, tangan Bella terjulur untuk menggenggam tangan Felicia.

"Eh?" Felicia melirik Bella dengan tatapan bertanya-tanya.

Bella hanya menempelkan jari di bibirnya, menyuruh Felicia untuk diam dan menikmati genggaman tangannya.

--

Acara menonton sudah selesai, kini Felicia dan Bella pergi mencari restoran terdekat untuk tempat mereka makan. Felicia mulai membuka menu yang ada di atas meja.

"Bel, kamu mau makan apa?" Tanya Felicia tanpa mengalihkan pandangannya dari menu.

"Gak tau, samain aja." Jawab Bella.

"Ouh ya udah, aku pesenin ini aja ya buat kita makan."

Felicia kemudian memanggil pelayan untuk memesan makanan. Entah kenapa suasana tiba-tiba menjadi canggung, keduanya hanya saling menatap tanpa ada niatan untuk mengobrol. Itu terus berlanjut sampai makanan datang.

Mereka menyelesaikan acara makan dengan cukup cepat. Keluar dari restourant Felicia langsung mengajak Bella untuk pergi ke taman. Mereka duduk di kursi yang sudah tersedia di sana, sambil menatap indahnya langit malam.

"Bel, aku kan pernah bilang kalo aku bakal berusaha buat hilangin perasaan aku ke kamu. Tapi, gimana kalo itu gak bisa hilang," ucap Felicia yang kemudian menatap Bella.

Bella balas menatap Felicia kemudian tersenyum.
"Ya gak papa, justru aku seneng," ucap Bella sembari memegang pipi Felicia.

Keduanya saling menatap sembari melemparkan senyum.  Bella merentangkan tangannya untuk menyambut Felicia ke dalam pelukannya.

Felicia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher hingga nafasnya terasa oleh Bella. Bella memejamkan matanya merasakan nafas yang menerpa lehernya. Entah kenapa sekarang ia merasakan ada sesuatu yang menempel di lehernya, dan secara perlahan ia menjauhkan tubuhnya dari pelukan Felicia.

Bella terus menatap Felicia, sedangkan yang ditatap hanya menundukkan kepalanya.
"Nakal banget sih, nyium leher di tempat umum."

Felicia mendongak kemudian tersenyum malu.

Bella menarik dagu Felicia, membuat wajah keduanya kini sangat dekat. Bella terus menatap kearah mata Felicia, ia kemudian mengecup singkat bibir itu kemudian segera membenarkan duduknya.

____---____

N

i gua berasa jadi kang ghosting anjir, jarang update, mana gak pernah ada kabar. Nyebelin gak sih??

Jangan lupa tinggalkan jejak

👇

👇

👇

𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 - 𝓨𝓸𝓾❜𝓻𝓮 𝓫𝓮𝓪𝓾𝓽𝓲𝓯𝓾𝓵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang