Happy reading...
____---____
Pagi harinya Felicia terbangun karena merasakan berat di tangan kanannya, ia menoleh dan mendapati Bella yang tengah tertidur dengan tangannya sebagai bantalan.
Felicia mencoba menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Bella, sebuah senyuman terukir di wajahnya.
"Ah, ini semakin rumit," Felicia bergumam sambil tersenyum kecut.
Merasa terusik Bella membuka sedikit matanya dan tersenyum setelah melihat Felicia, melihat dirinya yang tidur dengan tangan Felicia sebagai bantalan. Bella langsung bangun dari tidurnya.
"Aku minta maaf, sungguh aku tidak sengaja menjadikan tanganmu sebagai bantalan," ucap Bella sambil memijat tangan Felicia.Felicia tersenyum dan menarik tangannya.
"Umh, tapi kenapa kamu ada di sini?""ya, tadi malam aku ke dapur untuk mengambil air. Tapi tiba-tiba lampu mati jadi aku berlari ke kamar mu, karena kamar tamu masih jauh," jelas Bella sambil tersenyum kaku.
"Ouh ya, sepertinya aku tidur terlalu nyenyak sampai tidak tahu kalau malam mati lampu, " ucapnya sambil terlihat terus berpikir.
Sedikit menggelengkan kepalanya, Felicia kemudian turun dari tempat tidurnya.
"ayo mandi.""emh?" Bella sedikit tersentak dengan apa yang baru saja di ucapkan Felicia.
"ah maksudku, kamu mandi duluan dan aku akan ke dapur mengambil segelas air."
"baiklah," Bella ikut turun dari tempat tidur.
Setelah selesai mandi, Felicia dan Bella pergi kedapur untuk menyiapkan sarapan.
Bella menoleh pada Felicia.
"Fel, untuk sarapan mau makan apa?""emh? Mungkin sandwich," jawab Felicia asal.
"baiklah, aku akan membuatkan sandwich nya," Bella berjalan ke arah pantry di ikuti oleh Felicia.
Bella mengambil beberapa potong roti serta telur di dalam kulkas. Felicia kemudian berinisiatif untuk membantu dengan mengambil beberapa bawang dan mengupasnya.
"Aww!" Pekik Felicia.
Bella yang terkejut, langsung menghampiri Felicia.
"Kenapa?""Tangan aku ke iris," ucap Felicia sambil terus memegang tangannya.
"Aduh, kok bisa sih?? Tunggu sebentar, aku ngambil kotak P3K dulu."
Felicia hanya mengangguk dan fokus kembali pada lukanya.
"Mana sini lukanya," Bella menarik tangan Felicia.
"Lagian ini kita bikin sandwich, jadi gak pakek bawang merah."
Felicia melirik kearah Bella kemudian tersenyum kaku.
"Hehehe, aku gak tau, tadi cuman kepikiran buat ngebantu."Bella membereskan obat-obat nya dan di simpan kembali kedalam kotak.
"Kalo gitu, kamu tunggu aja di meja makan. Sebentar lagi makanannya siap kok," ucap Bella yang ditanggapi anggukan kecil dari Felicia.
Felicia terus memandangi Bella yang sedang memasak dari arah meja makan, tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul di pikirannya.
"Sebenernya, kita ini bisa lebih dari sahabat gak sih?"--
Selesai sarapan keduanya duduk di ruang tamu, dan sibuk dengan ponsel masing-masing.
Felicia mengalihkan pandangannya dari ponsel,dan melihat ke arah Bella.
"Bella~" panggil FeliciaBella mendongakkan kepalanya.
"ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 - 𝓨𝓸𝓾❜𝓻𝓮 𝓫𝓮𝓪𝓾𝓽𝓲𝓯𝓾𝓵
TienerfictieDitolak? Kamu mungkin akan mencoba menghilangkan perasaan itu. Tapi bagaimana jika sikap dia berubah dan membuat kamu gagal untuk menghilangkan hal itu? Mungkin cerita ini bisa memberi sedikit pencerahan jika kamu mengalami hal yang hampir serupa se...