s2 (?)

742 39 4
                                    

Bella memperhatikan Felicia dari kejauhan, raut sedih terlihat sangat jelas diwajahnya.
"Fel, aku kangen," gumamnya. Setelah itu ia pergi menjauh meninggalkan Felicia.

Felicia melihat ke sekelilingnya, ia merasa bahwa ada yang memperhatikannya sedari tadi.
"Apa cuman perasaan aku aja kali ya?" ucapnya heran, tapi kemudian ia mencoba mengabaikannya dan bersikap tak acuk.

-
-
-
-

Felicia mencoba melepaskan genggaman tangan Bella.
"Lepasin gak?" Felicia menghempas kasar tangan Bella.
"Kenapa lagi, perusahaan kamu hampir bangkrut?" tanya Felicia dengan nada yang mengejek.

Bella yang tadinya ingin bicara, kini mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk menunduk. Felicia tersenyum kecut, kemudian pergi meninggalkan Bella sendirian.

-
-
-
-

Felicia mulai terisak, ia sudah tidak tahu lagi harus bicara apa untuk meluapkan kekesalan yang ia pendam selama ini. Bella menarik Felicia ke pelukannya, memeluknya begitu erat.

"Kenapa sih kamu gak bilang yang sebenernya, kenapa harus bohong?" tanya Felicia masih dengan terisak.

Bella mengusap kepala Felicia.
"Aku gak pengen kamu punya rasa benci ke-"

"Gak, Bella. Dengerin aku, kamu sendiri kan yang bilang kalo kita harus saling terbuka. Tapi, kenapa malah kamu yang selalu nyembunyiin banyak hal dari aku?"

-
-
-
-

Bella menekan tengkuk Felicia, dibarengi dengan lidahnya yang menelusup masuk kedalam mulut Felicia.











Note me : kalo udah gini, mending dilanjut atau gimana??

Buat yang udah bantu, makasiihh..... (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 - 𝓨𝓸𝓾❜𝓻𝓮 𝓫𝓮𝓪𝓾𝓽𝓲𝓯𝓾𝓵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang