CHAPTER 7 📌

106 54 9
                                    


Hayyy :)

Aku up lagi nihhh,,,,

Typo bertebaran😩

Jangan lupa tinggalkan jejak you all 😍

Thank 's you, and happy reading ☺💪

____________________________________________

🌵

🌵

🌵

🌵

🌵

HAPPY READING 😎

Kringg,,, kringg,,,

Gadis yang tengah menyibukkan diri dengan menjalani hukuman yang diberikan Ibunya.

mengepel seluruh lantai ruangan yang ada di rumah, padahal waktu sudah menunjukan dini hari, tersentak saat mendengar dering televon rumah.

"Siapa yang nelvon jam 01.35 gini ya?"batinnya bertanya.

Tanpa berpikir panjang Abila langsung meraih telvon itu.

Sesaat setelah telvon itu bertengger di antara telinga dan mulutnya terdengar suara dari sebrang.

"Maaf mengganggu, apa benar ini dengan keluarga saudara Arvin Leora Gantari?"

"I-iya benar,"

"Baik kak, kita dari pihak rs. Ansa, memberi informasi bahwa saudara Arvin mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rs ini,terimakasih"

Tut

Deg

Abila masih mencerna setiap kalimat yang di ucapkan oleh penelvon tadi, seketika hatinya gelisah dan rasa kawatir itu muncul.

Bagaimana keadaan kakaknya sekarang, apa yang harus di lakukan.
Bagaimana nanti keadaan orang tuanya jika mengetahui hal ini, rasanya keapalanya ingin pecah sekarang juga.

"Ngapain kamu?"

Abila yang kaget langsung menyembunyikan telvon itu ke belakang tubuhnya .

Rahma yang melihat gelagat aneh gadis di depannya ini langsung merebut benda yang di sembunyikannya.

"Siapa yang nelvon? "pertanyaan itu terkesan sarkas.

Abila yang tak tau harus memulai pembicaraan hanya dapat menunduk ke bawah.

"Siapa? "kata itu keluar dengan kesan membentak.

Abila menjawab dengan lirih "E-emm dari RS. Ansa Mah."

Rahma menautkan alisnya, berusaha memahami apa yang di ucap putrinya itu.

"Maksut kamu apa? "

"RS. Ansa nelvon, kasi tau kalo bang Arvin kecelakaan Mah.."lirih sangat lirih

Abila mengucapkan kalimat itu dengan perasaan yang campur aduk.
Antara takut, sedih, kawatir, gelisah dan masih banyak lagi.

Jantung rahma terasa berhenti seketika. "Nggk, nggk mungkin..."

"Nggk kamu bohong kan, NGGK...."

"Maa....... "Abila berucap begitu lirih.

☀️🍂🍂🍂☀️

Sedangkan di lain tempat, tiga remaja laki-laki baru saja memasuki lobi rumah sakit dengan tergesa-gesa.

Laki-laki dengan jaket hitam itu langsung menuju meja resepsionis.

G H A Z A B I L A (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang