CHAPTER 14📌

49 10 6
                                    

Hayyy :)

Aku up lagi nihhh,,,,

Typo bertebaran😩

Di maklum kalo banyak tanda baca yang salah ya 🙏:)

Jangan lupa tinggalkan jejak you all 😍

Thank 's you, and happy reading ☺💪

____________________________________________

🌵

🌵

🌵

🌵

🌵

HAPPY READING 😎

Di jam iatirahat sekelompok remaja laki-laki berjalan menyusuri koridor, banyak pasang mata yang melihat mereka, wajar saja jika banyak yang kagum, rata-rata paras mereka yang masyaallah, membuat siapa saja betah melihatnya.

Adegan itu layaknya drama korea, dimana cogan-cogan alias most wanted SMA Angkasa bejalan dengan gagahnya, seolah di slow-motion dan menampilkan ekspresi kagung dari para penikmat.

"Ya Allah ganteng semua!"

"Calon mas Suami ini mah"

"Kak ghaza ter the best pokoknya"

"Kak Alvaro!"

Begitulah gambaran teriakan para penggemar cogan SMA Angkasa.

Saat mereka akan berbelok ke kiri tiba-tiba saja mereka dikagetkan dengan kedatangan sesosok guru laki-laki bertubuh gempal dengan perut yang membuncit. Tapi bukan hamil lo ya. Jangan ngadi-ngadi. Sumpah.

Ghaza yang berjalan diposisi paling depan kaget melihat sosok yang sekarang berada tepat di hadapannya. Ia meneguk ludahnya dengan susuah payah.

Glekk

"Ehh Pak Eko, pagi Pak."sapa Ghaza berusaha bersikap sopan terhadap gurunya ini.

Yang lain pun ikut menyapa diselingi dengan senyum manis.

"Pagi Pak."sapa Alvaro diangguki oleh Pak Eko.

"Pagi Pak, makin gwanteng aja Bapak."sapa Vano diselingi tawa dan menatap temannya secara bergantian. Terakhir menatap Langit dengan alis yang diangkat meminta pembelaan.

Langit yang faham ikut tertawa pelan.

"Heheh... Iya, Bapak makin gwanteng aja." pujinya mengulangi ucapan Vano.

Pak Eko hanya mengangguk mengiyakan kemudian menatap pergelangan tanganyaini dengan alis yang terangkat sebelah. Melihat jam tangan hitamnya dengan alis sedikit berkerut kemudian menurunkan kaca matanya sedikit lalu menaikkannya kembali.

"Kalian susah makan?"pertanyaan yang keluar dari mulut Pak Eko secara spontan membuat keempat remaja itu heran.

"E-em tumben banget pertanyaannya begituan Pak?"tanya Alvaro heran.

"Iya biasanya juga nggk gini?"tanya ghaza tak kalah heran.

"Iya Pak, tumben. "ucap Langit dan Vano bersamaan.

"Suka-suka saya, kenapa jadi kalian yang ribet."ucapnya menjawab pertanyaan yang diajukan muridnya. Kemudian membetulkan letak ikat pingganggnya mencoba mengecilkan perut buncitnya.

G H A Z A B I L A (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang