5. Kesialan

86 25 10
                                    

Dengan menggunakan alasan kalau Jaebum harus mengantar Yuna yang sedang sakit, mereka berhasil membolos. Jaebum sudah diberi surat peringatan agar segera kembali setelah mengantar Yuna. Artinya, jika Jaebum melanggar peraturan maka dia akan dilaporkan ke orangtuanya. Siapa yang peduli tentang itu?

Kini, mereka berdua sudah duduk di satu motor sport hitam milik Jaebum. Sungguh, Yuna benci motor sport karena motor ini tidak memiliki tumpuan pada bagian belakangnya. Jadilah pundak Jaebum yang ia gunakan untuk pegangan. Tidak masalah karena Jaebum yang menyuruhnya.

Yuna tidak boleh membolos seperti ini, dia harus tetap belajar. Jadi, dia minta diantar ke perpustakaan kota saja.

"Sup ayam," celetuk Yuna di tengah-tengah perjalanan.

"Kurasa tadi kau bilang perpus kota," sahut Jaebum.

"Aku lapar sekali, makan dulu. Di dekat pertigaan itu ada kedai sup ayam."

Yuna senang ketika Jaebum lagi-lagi menuruti kemauannya dan menghentikan motor di depan kedai sup ayam. Yuna langsung turun dan masuk ke dalam kedai tersebut dengan tergesa. Cacing panas di perutnya sudah tidak bisa diajak berkompromi.

Yuna kira, Jaebum tidak ikut memesan. Tapi, rupanya lelaki itu kini sedang berdiri di sebelahnya di counter pesanan dan mengatakan menu yang diinginkannya pada penjual. 

"Aku kira kau sudah makan siang," Yuna memulai obrolan sembari menunggu pesanan datang. Mereka sudah duduk di bangku meja bagian selatan sekarang.

Jaebum meletakkan ponsel ke meja dan memilih menanggapi Yuna, menghargai orang yang mengajaknya bicara. ''Aku tidak suka keramaian di kantin. Aku jarang makan siang di sana."

Yuna mengangguk paham. "Tapi, apa kau sanggup menahan lapar?"

Jaebum mengangguk. Serigala sepertinya bisa saja tidak makan tiga hari. Tapi, dia harus makan minimal dengan seekor rusa untuk menanggung jadwal makan yang tertunda itu. Meski Jaebum seorang werewolf, dia masih dapat mengisi perut dengan makanan manusia. Nasi, lauk, dan lain-lain yang biasa dimakan manusia.

Ingat, dia itu hanya manusia serigala, bukan makhluk penghisap darah alias vampire si tokoh fiksi yang sering membuat Jaebum sebal. Hanya saja, daging mentah lebih disarankan untuk menambah protein dan stamina seorang werewolf.

"Kau sendiri bukannya tadi ke kantin? Ke sini karena lapar lagi?" Giliran Jaebum berbasa-basi.

Yuna mendadak cemberut. "Tidak jadi makan, mangkuknya juga pecah. Yah ... kau pasti paham, aku dirundung lagi tadi."

"Kau mendapat itu semua karenaku. Maaf."

"Haha, lupakan saja." Yuna terkekeh garing. Meskipun betul juga kalau itu salah Jaebum, tapi Yuna tidak marah. Alasannya karena lelaki itu bertanggung jawab dan tidak membiarkan Yuna kesulitan sendiri. Kapan lagi ada teman laki-laki seperti dia? Rata-rata pasti memilih cuek karena bukan deritanya.

"Permisi."

"Oh, terima kasih, Paman." Yuna membantu menurunkan hidangan yang dibawa oleh pramusaji tersebut.

"Makan," kata Yuna pada Jaebum. Dia meniup sesendok makanannya sebelum menyuapkan ke mulut, dan sumringah ketika rasa hangat itu telah turun ke perutnya. Akhirnya dapat makan juga.

Werewolf [The Lorzt's Regulation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang