11

183 151 68
                                    

Pagi ini Bella sudah ada di sekolah , terlihat beberapa siswa yang baru datang sana dengan dirinya . Ia melewati depan lapangan basket , ia melihat tim basket yang sepertinya tengah berlatih untuk turnamen besok .

Ia melihat Rangga yang juga tengah tersenyum ke arahnya yang membuat suporternya yang tak lain hanya ketiga temannya saja berteriak menggoda Bella , Bella hanya memutar bola matanya malas . Saat ia akan pergi dari lapangan tersebut matanya tak sengaja menangkap sosok Rendi dengan wajah lebam di rahangnya serta bibir yang sangat pucat seperti orang sakit .

Bella sangat ingin menghampiri Rendi tapi ia sadar sekarang bukan saatnya menghampiri Rendi karna ia tengah latihan . Bella kembali melanjutkan langkah kakinya sampai ke dalam kelasnya .

Di kelasnya tentu sudah rame tapi Mitha belum juga sampai di kelasnya . Ia berjalan ke tempat duduknya , ia melihat coklat merek yang sama yang ia terima kemarin dari Rangga .

Ia mengambil coklat tersebut dan di bawah coklat itu terdapat kertas dengan tulisan "sorry:)" , lalu ia ambil dan membaca tulisan di belakang kata sorry .

"Ini coklat terakhir yang gue punya , pokoknya setelah ini Lo harus maafin gue ~Biru ."

Bella membaca surat itu dan ia mengerutkan keningnya bingung dengan nama yang ada di sana . Nama Biru yang cukup asing dengannya , ia terus mengingat-ingat siapa Biru tersebut hingga satu nama muncul di otaknya .

"Oh Rangga ," ucap Bella lalu memasukkan surat tersebut di sakunya dan meletakkan coklat di dalam tasnya .

"Wihhh coklat dari siapa ? Hem Hem ?" Ucap Mitha dengan menaik-turunkan alisnya menggoda Bella .

"Apaan sih mith , ini gak dari siapa-siapa kok ," ucap Bella .
"Nih kalau mau ," Bella memberikan coklat miliknya pada Mitha , ia pikir takkan masalah jika coklat itu di berikan pada seseorang karna coklat di rumahnya sudah cukup banyak .

"Makasihhhh..." Ucap Mitha kesenengan menerima coklat .

Jangan tanyakan Mitha kalau soal coklat , ia cukup maniak coklat . Katanya sih wajar karna dirinya perempuan jadi coklat sangat di butuhkan untuk mengatasi perubahan moodnya .

⚫⚫⚫

"Jadi bagaimana persiapan untuk tim jurnalis Aufa," tanya salah satu guru pembina .

"Semua sudah siap Bu , kita hanya tinggal berangkat dan menjalankan semua tugas Bu," ucap Aufa .

Ya besok mereka jadi pergi ke Yogyakarta untuk lomba tahunan anak SMA . Di sana mereka akan menemani seluruh siswa yang berlomba dengan menyusun kerangka majalah yang telah di siapkan Tim penyusunan .

Jangan tanyakan Bella dan Mitha karna mereka saat ini sangat bersemangat , bahkan Mitha telah menyiapkan perlengkapan yang akan ia bawa dari semalam .

"Oke mau mengingatkan lagi buat tim ku , jangan lupa besok jam 7 harus ada di sekolah karna jam 7.15 bus sudah akan berangkat ke Yogyakarta ," ucap Aufa pada timnya .

"Dan ya untuk pembagian tugas di sana yaitu Aditya , Leo sama Tami lalu Mitha , Bella sama Keysha sama aku mengerti ,"

"Mengerti kak ." Ucap mereka ber enam .

Seluruh tim jurnalis telah keluar ruangan termasuk Bella dan Mitha . Tapi saat mereka akan keluar langkah mereka berhenti karna seseorang .

"Bella Mitha tunggu ," ucap Aufa .
"Ya kak ada apa ?" tanya Mitha .
"Enggak cuma mau bareng keluar aja , kelas kita kan masih satu arahkan ," ucap Aufa .

Mereka bertiga akhirnya berjalan bersama , Aufa banyak menanyakan sesuatu pada mereka berdua hingga membuat mereka tertawa . Bella menilai Aufa adalah sosok yang menyenangkan , ia juga ramah terbukti dari beberapa siswa menyapa Aufa lalu di balas dengan sangat ramah , Benar-benar contoh siswa teladan .

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang