Pagi ini Bella sudah ada di sekolah , terlihat beberapa siswa yang baru datang sana dengan dirinya . Ia melewati depan lapangan basket , ia melihat tim basket yang sepertinya tengah berlatih untuk turnamen besok .
Ia melihat Rangga yang juga tengah tersenyum ke arahnya yang membuat suporternya yang tak lain hanya ketiga temannya saja berteriak menggoda Bella , Bella hanya memutar bola matanya malas . Saat ia akan pergi dari lapangan tersebut matanya tak sengaja menangkap sosok Rendi dengan wajah lebam di rahangnya serta bibir yang sangat pucat seperti orang sakit .
Bella sangat ingin menghampiri Rendi tapi ia sadar sekarang bukan saatnya menghampiri Rendi karna ia tengah latihan . Bella kembali melanjutkan langkah kakinya sampai ke dalam kelasnya .
Di kelasnya tentu sudah rame tapi Mitha belum juga sampai di kelasnya . Ia berjalan ke tempat duduknya , ia melihat coklat merek yang sama yang ia terima kemarin dari Rangga .
Ia mengambil coklat tersebut dan di bawah coklat itu terdapat kertas dengan tulisan "sorry:)" , lalu ia ambil dan membaca tulisan di belakang kata sorry .
"Ini coklat terakhir yang gue punya , pokoknya setelah ini Lo harus maafin gue ~Biru ."
Bella membaca surat itu dan ia mengerutkan keningnya bingung dengan nama yang ada di sana . Nama Biru yang cukup asing dengannya , ia terus mengingat-ingat siapa Biru tersebut hingga satu nama muncul di otaknya .
"Oh Rangga ," ucap Bella lalu memasukkan surat tersebut di sakunya dan meletakkan coklat di dalam tasnya .
"Wihhh coklat dari siapa ? Hem Hem ?" Ucap Mitha dengan menaik-turunkan alisnya menggoda Bella .
"Apaan sih mith , ini gak dari siapa-siapa kok ," ucap Bella .
"Nih kalau mau ," Bella memberikan coklat miliknya pada Mitha , ia pikir takkan masalah jika coklat itu di berikan pada seseorang karna coklat di rumahnya sudah cukup banyak ."Makasihhhh..." Ucap Mitha kesenengan menerima coklat .
Jangan tanyakan Mitha kalau soal coklat , ia cukup maniak coklat . Katanya sih wajar karna dirinya perempuan jadi coklat sangat di butuhkan untuk mengatasi perubahan moodnya .
⚫⚫⚫
"Jadi bagaimana persiapan untuk tim jurnalis Aufa," tanya salah satu guru pembina .
"Semua sudah siap Bu , kita hanya tinggal berangkat dan menjalankan semua tugas Bu," ucap Aufa .
Ya besok mereka jadi pergi ke Yogyakarta untuk lomba tahunan anak SMA . Di sana mereka akan menemani seluruh siswa yang berlomba dengan menyusun kerangka majalah yang telah di siapkan Tim penyusunan .
Jangan tanyakan Bella dan Mitha karna mereka saat ini sangat bersemangat , bahkan Mitha telah menyiapkan perlengkapan yang akan ia bawa dari semalam .
"Oke mau mengingatkan lagi buat tim ku , jangan lupa besok jam 7 harus ada di sekolah karna jam 7.15 bus sudah akan berangkat ke Yogyakarta ," ucap Aufa pada timnya .
"Dan ya untuk pembagian tugas di sana yaitu Aditya , Leo sama Tami lalu Mitha , Bella sama Keysha sama aku mengerti ,"
"Mengerti kak ." Ucap mereka ber enam .
Seluruh tim jurnalis telah keluar ruangan termasuk Bella dan Mitha . Tapi saat mereka akan keluar langkah mereka berhenti karna seseorang .
"Bella Mitha tunggu ," ucap Aufa .
"Ya kak ada apa ?" tanya Mitha .
"Enggak cuma mau bareng keluar aja , kelas kita kan masih satu arahkan ," ucap Aufa .Mereka bertiga akhirnya berjalan bersama , Aufa banyak menanyakan sesuatu pada mereka berdua hingga membuat mereka tertawa . Bella menilai Aufa adalah sosok yang menyenangkan , ia juga ramah terbukti dari beberapa siswa menyapa Aufa lalu di balas dengan sangat ramah , Benar-benar contoh siswa teladan .
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
Teen FictionBella Kanaya putri , pindah ke kota baru membawanya bertemu dengan orang-orang yang merubah hidupnya . Di kota ini Kanaya bertemu dengan cinta pertamanya dan sahabat pertamanya , di kota ini ia mengerti arti sesungguhnya tentang cinta . Rangga Angk...