16

154 106 47
                                    

Matahari mulai tenggelam , burung-burung semua berpulang ke sarangnya . Hingga langit biru kini berubah hitam , lampu-lampu jalan telah menyala semua .

Di sebuah kamar Bella nampak ragu untuk keluar , dengan tangannya memegang satu amplop putih berisikan surat kesialan bagi Bella . Ia bingung bagaimana menyampaikan ke kedua orang tuanya , ia takut membuat mereka kecewa padanya .

Ia menatap amplop itu , ia mengingat kembali bagaimana amplop itu bisa sampai di tangannya .

Flashback on

Duduk di taman dengan saling diam , itulah suasana yang sekarang berada di tengah-tengah Bella dan Mitha . Mereka bingung sekaligus kecewa dengan yang mereka alami hari ini .

"Bel Lo nggak haus ?" Tanya Mitha dengan tanpa semangat .

"Gue haus ," ucap Mitha tanpa melihat Bella .

Bella melihat ke arah Mitha , ia memegang pundak Mitha hingga membuat Mitha menoleh kearahnya .

"Ayo kita ke kantin ," ucap Bella

Mitha dan Bella lalu berdiri dari sana . saat mereka hendak pergi kekantin , mereka bertemu dengan Aufa yang memang tengah mencari mereka berdua .

Aufa terlihat memberikan dua amplop putih yang entah apa di dalamnya .
"Nih ... Dari Bu Hesti , katanya dari kepala sekolah ," ucap Aufa .

Bella dan Mitha sejenak saling pandang , kemudian mengambil surat itu .

"Oh iya soal Mading , jujur aku kecewa sama kalian . Dan keputusan pembimbing dan anak-anak lainnya , maaf ya kalian harus keluar dari ekskul ini ," ucap Aufa .

"Kita nggak masalah di keluarin , tapi kak bukan kita yang melakukan ini sumpah kak ," ucap Bella .

"Aku percaya kok sama kalian , tapi mau bagaimana lagi ini yang terjadi " ucap Aufa .

Setelah mengatakan itu Aufa kembali melangkahkan kakinya , namun hanya beberapa langkah Aufa kembali berhenti dan mengucapkan sesuatu pada Bella dan Mitha .

"Oh iya , jangan mudah percaya sama seseorang ya " ucap Aufa dengan tersenyum yang entah apa artinya itu .

Flashback off

Tok ... Tok....tok...

"Bella ayo makan sayang ," ucap bunda Bella dari luar kamarnya .

"I...iya Bun ,"

Bella segera turun untuk makan , ia membawa surat itu yang di taruh di belakang tubuhnya . Ia berjalan dengan gugup hingga di meja makan , surat yang ia pegang ia tahun di kedua pahanya selama makan .

Hingga makan malam pun telah selesai , ia melihat bundanya yang di bantu pembantu rumahnya merapikan piring kotor , dan melihat papanya yang seperti akan beranjak dari kursinya . Bella segera mencegah papanya yang akan pergi .

"Pa tunggu , b...Bella mau ngomong sesuatu ," ucap Bella .

"Oh ada apa nak ?" Tanya papa Bella .

"Emm...pa bun , kalian percayakan sama Bella ?"

"Apa maksud kamu sayang ? Tentu kita percaya sama kamu ," ucap bunda Bella .

Bella mengeluarkan surat yang memegang ia pegang dari tadi hingga membuat sudutnya sedikit lecek . Papa dan bunda Bella menatap surat tersebut dengan bingung .

Papa Bella membuka surat itu dan membacanya , namun setelah beberapa saat papa Bella di buat kaget karna isi surat itu .

"Skorsing Bella ?" Ucap papa Bella kaget dan bunda Bella pun ikut kaget .

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang