15

165 114 49
                                    

Tok ...tok...tok...

"Paket "
"Ashiaappp"

Pagi-pagi Bima , Martin dan Angga sudah berada di depan pintu rumah Bella . Bukannya mengucapkan salam , mereka malah kompak menirukan video yang lagi viral di aplikasi video .

"Kalian sudah datang masuk yuk ," ucap bunda Bella .

"Siap Tante ," ucap mereka kompak .

"Kok kalian cuma bertiga , biasanya kalau ada kalian pasti ada Rangga kan ,"

"Rangga paling bentar lag...."

Tok...tok ...tok...

"Nah itu," ucap Bima .

Bunda membukakan pintu , dan di sana sudah muncul Rangga yang memakai Hoodie hitam serta celana jeans . Rangga langsung mencium tangan bunda dan mengucapkan salam .

"Nggak naik motor ?" Ucap bunda .

"Enggak dong Tan ,"

Di lain tempat lebih tepatnya di lantai dua rumah Bella , Mitha dan Bella yang memang menunggu para cowok-cowok tersebut langsung melihat kebawah .

Mitha sedikit kebingungan saat para laki-laki tersebut nampak begitu akrab dengan bunda Bella . "Bel mereka kok akrab sama bunda Lo ?" Tanya Mitha .

"Lo lupa ya , yang ngerawat Rangga pas sakit dulu kan bunda , makanya mereka akrab ," ucap Bella .

Mitha hanya mengangguk , mereka pun langsung turun dan langsung ke taman belakang untuk mengerjakan Mading hingga selesai .

Mereka mengerjakan dengan di bagi-bagi tugas mulai dari yang membuat karangan hingga yang menempel-nempelkan hiasan . Suasana di taman belakang rumah Bella begitu ramai saat para cowok mulai membuat berbagai lelucon yang receh , di tambah lagi tingkah gemes Dino .

Jam tiga sore hari sesuai target mereka dapat menyelesaikan Mading mereka , tinggal menempelkan pada papan Mading di sekolah mereka saja .

"Hwaaahhhh akhirnya selesai ," ucap Bima .

"Jadi kapan kita nempelin ini ?" Tanya Mitha .

"Sekarang , mau kapan lagi emangnya ?" Ucap Rangga .

Mereka langsung bersiap-siap untuk pergi ke sekolah mereka . Mereka ber enam menaiki mobil yang di bawa oleh Rangga . Rangga memang sengaja membawa mobil karna pesan bunda Bella yang  melarangnya menaiki motor lagi , yah meskipun ia masih sering menaiki motornya .

Sampai di sekolah mereka tidak bisa langsung masuk , karna ini hari libur sekolah tutup . Tapi itu semua tak membuat Rangga dkk kekurangan ide .

Terlihat pria paruh baya yang mengenakan seragam khas scurity tengah menatap serius ke arah empat laki-laki yang berdiri di depannya .

"Dua bungkus rokok ," ucap Rangga berusaha bernegosiasi dengan scurity tersebut .

"Tidak ," jawaban yang memang harus di ucapkan oleh scurity itu .

"Tiga bungkus rokok ,"

"Tidak ,"

"Empat bungkus rokok ,"

"Tidak ,"

Jawaban yang membuat Rangga mendesah menahan kesal scurity di depannya , ia nampak berpikir dengan lebih keras lagi hingga satu ide terluncur di otaknya .

"Oke pak , kali ini empat bungkus rokok di tambah dua porsi sate tusuk , bapak suka sate yang di depan sekolah ini kan ?" Ucap Rangga dengan sisa-sisa idenya .

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang