32

53 22 10
                                    

Hari Minggu Bella sudah siap dengan baju dan tasnya , ia akan pergi kerumah temannya untuk kerja kelompok . Bella turun ke ruang tamu , ia akan berpamitan dengan orang tuanya . Bella melihat papa dan bundanya tengah duduk santai di depan televisi dan Dino yang tengah fokus dengan puzzle miliknya .

"Bella kamu jadi nak ke rumah temen kamu ?" Tanya papa Bella. 

"Iya pa jadi , oh iya pa Bella minta uang dong , uang Bella menipis ,"

"Oh gitu ya sebentar ya , Bun tadi dompet papa mana ya ?"

Papa dan bunda Bella asik tengah mencari dompet papanya , sedangkan Bella duduk di sofa depan tv nya . Ia melihat tv di depannya tengah memutar acara berita pagi .

Namun berita kali ini membuat Bella benar-benar terkejut hingga papanya yang memanggilnya sampai tak di hiraukan .

"Bella papa dari tadi panggil kamu lihat apa...." Ucapan papa Bella terurus saat melihat berita yang di siarkan di tv .

"Beberapa remaja yang di ketahui masih bersekolah menengah atas terlibat tawuran kemarin malam , kabarnya dua siswa dari salah satu mereka adalah pemimpin dari tawuran antar pelajar tersebut ."

Bella menatap papa nya Seelah melihat berita tersebut .

"Pa ayo kita ke kantor polisi pa ,"

"Untuk apa ?"

"Itu...itu tadi Rangga pa ,"

Papa Bella hanya menatap putrinya datar , ia mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya lalu di berikan ke Bella .

"Kamu mau kerja kelompokkan ? Ini uangnya kamu di antar pak Supri ya ,"

"Pa Bella mohon Rangga pasti takut pa ,"

"Takut kamu bilang ! Dia tawuran aja nggak takut apa lagi cuma polisi Bella ,"

"Iya Bella lagi pula orang tuanya pasti di panggilkan ," ucap bunda Bella .

"Enggak Bun , papa Rangga nggak mungkin mau nemuin Rangga ,"
"Pa Bella mohon pa ,"

"Oke tapi setelah ini kamu nggak boleh deket-deket sama Rangga ,"

Bella menatap sejenak papanya , lalu ia mengangguk sebagai jawaban . Papa dan Bella langsung bergegas ke kantor polisi .

---

Sedangkan di kantor polisi , beberapa orang tua sudah banyak berdatangan dan beberapa ada yang sudah boleh pulang . Sedangkan di dalam sel tersisa beberapa remaja saja , termasuk Rangga dan Bagas yang duduk berlawanan .

Suasana yang hening tiba-tiba berubah saat satu petugas polisi memanggil Bagas untuk keluar menyusahkan Rangga saja . Bagas menghampiri Rangga yang masih duduk tak mempedulikannya .

"Ckckck gue pernah bilang kan Lo akan selalu kalah ,"
"Lihat bahkan orang tua Lo nggak mau datang hahaha ..."

Rangga hanya diam tak menanggapi ucapan Bagas . Bagas langsung mengikuti jalannya petugas polisi tersebut , di sana ia melihat kedua orang tuanya tengah berbicara serius dengan polisi .

Selama percakapan mereka Bagas hanya diam tanpa mau mendengarkan . Hingga ucapan terakhir polisi itu membuat dirinya langsung melihat orang tuanya .

"Ini adalah kesempatan terakhir , jika putra kalian terlibat lagi dengan terpaksa saya harus memenjarakan putra kalian ." Ucap polisi itu .

"Iya pak saya pastikan ini terakhir kalinya ."

Setelah selesai orang tua Bagas dan Bagas langsung pulang , saat baru keluar kantor polisi mereka tak sengaja berpapasan dengan Bella dan papanya .

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang