🥥7

702 169 38
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

"Kalau kamu gak bisa sendirian, carikan bunda baru untuk Karina..."

"Aku yakin kamu akan bertemu dengan perempuan yang lebih baik dari aku, sayang sama kamu dan Karina."

Kalimat-kalimat terakhir yang Irene ucapkan dalam sekarat kembali terlintas di pikiran Sehun ketika pria tampan itu duduk selonjor di kasur pribadi dengan kepala yang bersandar pada kepala ranjang. Irene bilang suatu hari Sehun pasti akan menemukan perempuan yang lebih baik daripada dirinya yang sudah tak bisa bersama dengan Sehun lagi setelah ajalnya menjemput.

Tujuh tahun berlalu, Sehun masih betah sendiri membesarkan Karina tanpa pendamping hidup di sisinya. Selama itu ia bertekad untuk tidak menikah lagi sebenarnya, ia merasa mampu menjadi ayah sekaligus ibu untuk Karina walau hanya sendirian. Ia ingin Irene menjadi satu-satunya wanita yang ada di hidupnya sampai ia juga mati.

Namun, ia terus menerima desakan untuk memiliki pendamping lagi. Pertimbangan Sehun yang terus sibuk dan Karina yang diam-diam pasti merasa kesepian adalah alasan keluarga dan teman-temannya mendesaknya untuk mencari tulang rusuk baru yang melengkapi hidupnya. Dan kata-kata Chanyeol kembali terbesit dalam lamunannya sekarang.

"Tapi beneran deh Hun, lo kan sibuk sama kerjaan lo sebagai dokter bedah. Seenggaknya anak lo juga pasti kangen sama kasih sayang dari bundanya, ya lo pasti juga gak bisa terus sendirian kalo kelamaan Hun."

Dan belakangan ini, ada seorang perempuan cantik melintas ke kehidupannya. Gadis yang ditemuinya pertama kali di supermarket karena berebut ikan salmon dan sosok yang sama yang menjadi walikelas dan guru les privat Karina - Yoona Andriana Saraswati. Seorang yang lebih muda darinya, namun terlihat dewasa dan sangat menyayangi Karina dan memperlakukannya seolah itu anaknya sendiri.

Sambil membayangkan Yoona yang muncul ke kehidupannya — Sehun spontan menaikkan sudut bibirnya, berulangkali menorehkan senyum dalam lamunannya tentang Yoona. Gadis itu memang unik, satu sisi ia adalah sosok yang dewasa, lembut, dan penyayang. Namun, di sisi lain sifatnya konyol. Sehun sudah tahu sifat Yoona yang random ketika gadis itu terbangun dengan rambut singa dan muncul di hadapannya bersama Karina.

"Kenapa gue jadi mikirin Yoona ya?" Sehun senyum-senyum sendiri. Ia seperti remaja baru kasmaran mengingat Yoona sebelum waktu tidurnya tiba.

"Apa emang gue harus buka hati gue dan putusin untuk dapet pendamping hidup?"

Sehun melirik layar ponsel yang sudah menunjukkan hampir tengah malam. "Ah waktunya tidur." Ia menurunkan tubuhnya agar berganti pada bantal empuk yang menjadi tempat kepalanya tersimpan sekarang. Sehun mencoba memejamkan matanya, menginginkan istirahat yang tenang untuk membayar rasa lelahnya selama bekerja seharian.

"AYAAH!!!"

"AYAAAHH!!!"

Took... tok... tok...

DUREN SAWIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang