🥥23

568 121 16
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Meski mama sudah merestui, Yoona dan Sehun tetap merasa canggung jika harus berduaan di suatu tempat. Seperti mereka yang ada di taman yang ada di halaman belakang gedung rumah sakit. Dulu mereka adalah sejoli yang mesra dan manis, tapi untuk memulainya kembali baik Yoona atau Sehun, keduanya merasa bingung harus mulai dari mana.

"M-mas..."

"Y-Yoona..."

Bibir mereka sama-sama berucap di waktu yang bersamaan. Keduanya saling berpandangan lalu menundukkan kepala masing-masing lagi, mengapa rasanya jadi malu-malu lagi sekarang.

"Mas Sehun duluan deh!"

"Enggak, kamu duluan aja Na!"

"Enggak, mas aja dulu."

"Kamu aja, ladies first!"

"Enggak mas, kamu aja — kamu kan laki-laki, laki-laki itu imam."

"Imamnya siapa?" Sehun menaikkan sebelah alisnya, karena kata-katanya Yoona jadi malu sendiri.

"Eum..." Yoona menggigit bibirnya.

Sehun terkekeh, senang rasanya melihat wajah Yoona kalau sudah bersemburat merah dan malu-malu seperti itu. "Ya udah daripada lama, aku duluan yang ngomong!" Sang dokter tampan mengakhiri saling lembar siapa yang harus bicara duluan, Sehun mengalah untuk mengeluarkan suatu hal yang mesti ia ucapkan di depan Yoona.

"Iya mas, boleh!"

Rasanya aneh ya kalau sudah tahu Yoona itu kelakuannya random tapi sekarang malah malu-malu dan anggun seperti ini. "Mas mau ngomong apa?" Sehun menatap Yoona, membawa gadis itu saling berhadapan dengannya.

"Apa ya? Kok jadi lupa."

"Ah mas bisa aja deh, ya udah aku aja ya mas kan lupa mau ngomong apa."

"Iya..." Kata Sehun lembut.

"Aku cuma pengen bilang makasih sama mas Sehun, makasih karena udah bantu mamah sembuh dari penyakitnya. Mungkin kalo mas gak nolong waktu di supermarket, mamah gak akan ketawan kalo punya tumor di lehernya."

"Sama-sama Yoona, saya hanya menjalankan tuga sebagai dokter."

"Mas..."

"Yoona..."

Dalam waktu bersamaan lagi mereka berucap, "Eum... giliran mas deh sekarang!" Yoona menyerahkan agar giliran Sehun yang bicara saat ini. "Ya, saya gak tahu harus mulai dari mana tapi saya pengen..." Obrolan Sehun terputus, entah kenapa ia jadi ragu padahal beberapa minggu lalu ia dan Yoona masih menjalin hubungan asmara, tapi mengapa rasanya seperti sudah bertahun-tahun putus dan sekarang baru bertemu lagi dengan mantan.

"Pengen... nanya sama kamu."

"Boleh kan?"

"Boleh mas." Yoona mengangguk, mereka sama-sama malu-malu.

DUREN SAWIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang