🥥11

662 144 21
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Hari perkemahan tiba, bus-bus yang mengangkut para murid sudah tiba di lokasi perkemahan. Mereka turun dari bus membawa barang-barang, "Kepada murid-murid yang sudah tiba, segera taruh tasnya di dekat lokasi pendirian tenda masing-masing." Pengumuman lewat pelantang suara terdengar keras, "Kalau sudah simpan barang, segera kumpul di lapang — kita akan adakan upacara pembukaan sebelum nanti kalian mendirikan tenda masing-masing."

Berbaris semua yang berseragam pramuka di lapang luas, mereka berderet dan berbaris sesuai dengan urutan dan nama kelompok. "Baik, selamat pagi semua!" Kepala sekolah berada di depan podium untuk meresmikan kegiatan perkemahan, "Ajang perkemahan ini bertujuan untuk melatih kemandirian dan kerja sama setiap individu dalam kelompok, untuk itu kita di sini kita akan bersama belajar bagaimana hidup sederhana."

Semua bertepuk tangan ketika kepala sekolah resmi membuka ajang perkemahan yang diadakan dua malam tiga hari ke depan. "Oh ya, kita di sini tidak sendiri — ada tim dokter yang akan membantu kita kalau-kalau ada adik-adik yang tiba-tiba sakit, maka di sini saya akan mengenalkan kalian dokter dan timnya yang akan membantu kita selama agenda perkemahan ini." Sebelum sesi amanatnya berakhir, kepala sekolah juga mengenalkan tim medis yang bersedia membantu selama ajang perkemahan berlangsung.

Karina yang berbaris di barisan peserta perkemahan membelalakan matanya ketika tim medis yang datang mendekat ke kepala sekolah sangat familiar di matanya. Bahkan orang yang pertama muncul dari tim yang terdiri dari dua dokter dan enam perawat itu adalah ayahnya, dokter Sehun.

"A-ayah?"

Ia bergumam sendiri, sejak kapan ayahnya bisa ada di sini. Bahkan ia tidak pernah tahu kalau ayahnya akan bergabung dalam perkemahan sebagai sukarelawan medis yang membantu dalam kegiatan kemah siswa kelas 7 ini. "Rin, itu kan ayah kamu ya?" Winter di belakang Karina berbisik. "Iya, tapi beneran deh aku gak tahu kalau ayah jadi tim medis buat kemah kita ini." Karina sendiri bingung karena ia tidak pernah tahu soal ini.

"Silakan perkenalkan diri dulu bapak dan ibu sekalian."

"Baik, selamat pagi!"

"Pagi pak dokter!"

"Sekali lagi, selamat pagi?!"

"Pagi pak dokter!"

Sehun mengambil alih microphone di podium, ia adalah ketua yang bertanggung jawab dengan anggota tim yang dibawa bersamanya. "Perkenalkan nama saya Sehun Ranendra Wicaksono, saya dan teman-teman di sini sebagai tim medis yang akan membantu kalian selama ajang perkemahan ini." Wajah Sehun mengalihkan perhatian, terutama para murid dan guru perempuan. Rupawan parasnya membuat mereka ingin menjerit histeris ditambah dengan senyum yang semakin melengkapi manis wajahnya.

"Kalau ada apa-apa, teman-teman bisa ya kita bantu untuk diobati dan diberi penanganan pertama terlebih dahulu."

"Saya juga di sini gak sendirian, saya akan mengenalkan tujuh teman saya yang lain."

DUREN SAWIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang