🥥24

593 125 23
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

"Oke, sampai sini ada yang mau ditanyakan lagi?"

Ada yang berbeda dari raut wajah murid-murid di kelas hari ini. Mereka biasanya semangat kalau pelajaran bu Yoona. Guru itu memang mengajar mata pelajaran yang cukup menyebalkan — kalau Yoona yang mengajar beda lagi urusannya. Selain karena cantik, Yoona dikenal sebagai guru yang sabar dan punya gaya mengajar kekinian yang membuatnya tidak monoton dan membosankan. Dan hari ini sepertinya itu tak akan terjadi lagi, ini adalah hari terakhir Yoona mengajar di SMP Angkasa Utama sebelum ia harus terbang ke negeri kangguru.

"Anak-anak?"

"Bu..."

Mereka sesegukan, tak kuasa menahan air matanya untuk jatuh. "Kenapa ibu harus pergi? Kita seneng loh belajar sama ibu." Serempak semua tak mau kehilangan walikelas yang sangat mereka cintai itu. Yoona tersenyum sambil berkaca-kaca, ia terharu karena murid-muridnya begitu sayang padanya.

"Kalian jangan sedih, ibu gak selamanya pergi. Mungkin untuk sementara ibu gak bisa ngajar di sini, tapi kalau ibu udah pulang - ibu kan bisa ketemu sama kalian lagi."

"Bu Yoona..."

"Iya anak-anak?"

"Kita gak bisa kasih kenang-kenangan banyak, tapi ini mungkin bisa jadi kenangan yang berharga buat ibu!"

Ternyata anak murid di kelas sudah menyiapkan kenang-kenangan untuk Yoona yang sebentar lagi harus terbang ke Australia demi tugas dan pendidikannya sebagai guru IPA yang cerdas dan terlatih. Semua anak-anak itu kompak membuat buah scrapbook berisi tentang momen-momen bersama satu kelas bersama bu Yoona, dari awal mereka menjadi murid SMP, foto studio satu kelas, kemah, dan hal lain yang dilakukan bersama walikelasnya itu.

Yoona meneteskan air matanya — terharu dengan momen ini. "Makasih ya anak-anak!" Mereka datang dan memeluk Yoona. Hal manis yang dilakukan sebelum esok lusa guru cantik itu tak mengajar lagi di kelas mereka.

"Kita sayang banget sama bu Yoona!"

"Bu Yoona... Bu Yoona!"

Jaemin mengangkat tangannya, heboh sendiri di antara teman-temannya yang lain. "Iya Jaemin ada apa?" Yoona sedikit curiga dengan apa yang mungkin adik bungsunya katakan padanya.

"Bu kalo sampe Australi jangan lupa kasih kabar ya!"

"Iya."

"Bu... bu!" Jaemin mengangkat tangannya lagi.

"Apa lagi Jaem?"

"Bu kalo sampe sana, saya titip salam buat kangguru ya!" Tuh kan memang nyeleneh isinya. "Sama satu lagi bu, tolong tanyain sama kangguru ya, itu kantongnya selain buat nyimpen anak — bisa buat nitip sendal gak biar pas jumatan kagak ilang gitu." Yoona sudah menduga, di depan murid yang lain ia cuma bisa bergeleng-geleng menjaga profesionalitasnya sebagai guru, coba kalau di belakang — habis sudah Jaemin digetok Yoona.

DUREN SAWIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang