🥥20

568 124 24
                                        

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

"Bunda kok belum sampe-sampe ke sini sih?"

Sudah hampir jam lima petang tetapi Yoona tak kunjung datang ke rumah. Karina sudah menantikan kehadiran guru les privatnya, tetapi sampai saat ini ia hanya bosan menunggu sambil rebahan di di sofa. Karina membaca sebuah majalah yang biasa menjadi langganan tiap bulannya. Karena merasa terlalu lama Yoona tak ada, Karina memutuskan untuk membawa ponsel dan mencari nomor kontak Yoona yang di simpannya.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan

Cobalah beberapa saat lagi

The number you are calling is not active

Or out of the range

Please try in a few minute...

Nada sambung ponsel Yoona malah terus mengatakan nomornya sedang tidak aktif, Karina mencobanya berulang dan hasilnya selalu sama saja. "Tumben, gak biasa kek gini. Ke mana ya dia?" Karina tiba-tiba jadi khawatir.

"Apa bunda Yoona sakit ya?"

"Karin... Karina... ayah pulang!"

Sampai Sehun tiba di rumah pun, tak nampak batang hidung Yoona di rumah ini. "Yah, yah..." Karina langsung bertanya pada sang ayah, "Kok bunda gak ke sini hari ini?" Sehun yang tahu kejadian sebenernya tak mau secara gamblang mengatakan kalau Yoona sudah berhenti menjadi guru les Karina mulai sekarang.

"Eu...eum... mungkin bu Yoona lagi sakit, Rin."

Sebuah kebohongan baru saja dikatakan Sehun, ia tahu ini seharusnya tidak boleh dikatakan. "Sakit? Sakit apa yah? Karin telepon juga nomornya gak aktif. Apa jangan-jangan sakitnya parah, yah?" Satu kebohongan akan berdampak melakukan kebohongan yang lain. Sehun buntu untuk mengatakan apapun sekarang.

"Kalau bunda sakit, ayo kita jenguk yah!"

"Ayo!"

Karina menarik-narik lengan kemeja Sehun saking khawatir dengan keadaan Yoona. Sehun menghempas tangan Karina, "Maaf sayang." Embusan nafasnya terhela melepas ketegangan.

"Ayah gak bisa bawa kamu ke sana."

"Kenapa?"

"Nanti ayah kabari lagi kalau keadaan sudah lebih baik."

"Sekarang, kamu mandi dan temenin ayah makan malem ya!"

Gadis muda dapat melihat raut wajah sang ayah seperti tertekan didera sebuah masalah yang memusingkan kepalanya. Di perjalanan menuju tempat tujuan makan malam, Karina diam-diam terus melihat Sehun — wajah tampan Sehun yang nampak lebih berkerut dan menekuk cukup menjelaskan ayah dari gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

"Yah, ayah lagi ada masalah ya?"

"Hah?"

Bahkan Sehun saja sebenarnya melamun, untung pria itu masih bisa mengendalikan diri untuk tetap fokus menyetir di jalanan. "Enggak sayang, ayah gak apa-apa kok. Kita kan sekarang mau makan di tempat kesukaan kamu sama ayah dari dulu. Ayah cuma pengen lepas dari kerjaan di rumah sakit sebentar kok, ya ditemenin kamu kan bisa sedikit menghibur dari sumpek beban pekerjaan." Sehun mengusap kepala Karina dan tersenyum.

DUREN SAWIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang