🥥19

505 113 20
                                        

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Hari pementasan drama telah tiba, ya meskipun cuma drama mini yang singkat — persiapan matang tetap diperlukan. Semua kelompok yang ada di kelas sedang bersiap-siap dengan properti dan gladi yang mereka lakukan sebelum tampil di hadapan guru bahasa Inggris dan teman-teman yang lain. "Tiara gue kemana ya?" Karina mencari properti mahkota yang seharusnya ada di atas kepalanya sekarang.

"Nyari apa, Rin?"

Jeno melihat gadis itu nampak kebingungan mencari sesuatu. "Anu, ini tiara. Tiara yang harusnya ada di atas kepala gue." Karina masih mencari tiara imitasi miliknya.

"Eh apaan tuh!" Jeno melihat sesuatu di bawah lantai.

"Ini yang lo cari, Rin?"

Benar saja, Jeno lah yang menemukan tiara imitasi milik Karina. Ia memasangkan mahkota dengan bentuk setengah lingkaran dengan manik-manik bersinar di atasnya ke kepala Karina. "Lo cantik Rin, kayak putri beneran." Jeno sukses membuat Karina tersipu dengan semburat kemerahan di wajahnya.

"Jeno apaan sih!" Karina menepuk dadanya Jeno.

"Gue dapet peran antagonis, gak usah lo puji kek gitu!" Jeno yang ada di depan Karina hanya tersenyum, jangan lupakan kedua matanya yang juga selalu ikut tersenyum jika kedua sudut bibirnya menekuk ke atas membentuk senyum yang indah.

"Lagian muka gue jutek, gak pantes dapet peran cewek baik-baik."

"Ya kan cuma peran, Rin. Lo kan aslinya baik, cantik lagi."

"Jenoo... udah!" Bukan saatnya bagi Karina untuk salah tingkah.

Prabu Tapa Agung was an old king. He had two daughters, Purbararang and Purbasari. Prabu Tapa Agung planned to retire as a king. He wanted Purbasari to replace him as the leader of the kingdom. Hearing this, Purbararang was angry.

Drama kelompoknya Karina dimulai, Lutung Kasarung menjadi cerita rakyat yang dipilih untuk diperagakan dalam drama singkat ini. 
Dengan kostum yang sesuai dengan peran mereka beradegan. Karina mendapat peran sebagai Purbararang, anak sulung yang dikenal pemarah dan licik dalam dongeng ini. Bukan apa-apa, ini karena wajahnya Karina lebih menjurus antagonis daripada Winter. Yang artinya Winter mendapat peran sebagai Purbasari.

"You are not as beautiful as I am. You cannot be the queen. Instead, you have to leave this palace and stay in a jungle,"

Karina mendalami perannya seolah ia benar-benar memarahi Winter yang ada di hadapannya.

Purbasari was very sad. Now she had to stay in the jungle. Every day she spent her time playing with some animals there. There was one monkey that always tried to cheer her up. It was not just an ordinary monkey, he had magical power. And he also could talk with humans. The monkey's name was Lutung Kasarung. He was actually a god. His name was Sanghyang Gurumina. Lutung Kasarung planned to help Purbasari. He made a small lake and asked her to take a bath there. Amazingly, her bad skin was cured. Now she got her beautiful skin back.

DUREN SAWIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang