🥥EXTRA PART: BAPAK RUMAH TANGGA

668 101 24
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Ini cerita satu setengah tahun setelah pernikahan Sehun dan Yoona. Jelas kalau sekarang, Sehun tak sendirian lagi di atas ranjang king size. Ada Yoona yang akan terlelap di sampingnya. Sehun membuka matanya, masih ada Yoona yang tidur di sampingnya. Tidak seperti biasanya, Yoona paling duluan bangun untuk menyiapkan sarapan sekaligus siap-siap bekerja atau menyusui si kembar tiga kalau bocah-bocah itu menangi minta susu.

"Yang..."

"Sayang..."

Sehun menggoyang-goyang pundak Yoona supaya istrinya bangun. "Y-Yang..." Ketika ia menyentuh kulit Yoona, rasanya lebih panas daripada biasanya. "Yoona..." Sehun mencobanya sekali lagi, itu benar terasa panas.

"Eunghh..."

Yoona berbalik menjadi menghadap Sehun. "Hai mas..." Parau dan lemah suara Yoona ketika menyapa suaminya. Sehun meraba dahi Yoona, memang istrinya itu panas suhunya saat ini. "Yang, kamu sakit?"

"Hmm?"

"Kamu demam lho, apa kamu gak enak badan sekarang?"

"Tahu nih mas rasanya lemes banget, kayaknya iya aku sakit deh."

Sehun sekali lagi memastikan, istrinya memang sakit setelah ia terus menyentuh dahi dan kulit Yoona. "Sebentar yang!" Dokter tampan beranjak dari kasur untuk mengambil Thermoter Infrared di lemari medis. Ia kembali dengan termometer berbentuk tembakan yang ia arahkan ke dahi Yoona.

"38° Celcius, kamu sakit sayang."

Ooaaa.... oaaa.... ooaaa....

Suara bayi di box tidur mereka, sepertinya di antara tiga anak kembar ada yang bangun.

Oooaaa.... ooaaa... ooaaa...

Ooaaa.... oooaaa... oaaa...

Rupanya kini ketiganya bangun dan menangis. "Aduh mereka bangun lagi." Yoona hendak untuk tercengkat dari tidurnya. "Enggak, jangan sayang!" Sehun menahan Yoona agar tidak beranjak dari kasur.

"Kenapa? Itu anak-anak bapak nangis lho!"

"Udah, kamu tunggu sini!"

"Biar aku aja yang bawa mereka."

Yoona diminta hanya duduk bersandar pada kepala ranjang sementara Sehun menggendong satu per satu bayi laki-laki kembar tiganya. "Cup...cup...cup, sayang... laper ya pengen mimi ya sama bunda?" Terkekeh Yoona melihat Sehun yang bolak-balik menggendong tiga bayi kembar sampai ke pelukan Yoona.

"Siapa dulu mau mimi?"

"Kamu dulu ya Daehan."

Bayi yang paling duluan lahir yang dapat giliran dapat ASI duluan dari bundanya. "Oooa... oaaaa..." Dua bayi lain masih berisik dalam tangisan laparnya. "Cup...cup... anak ayah jangan nangis, nanti Minguk sama Manse juga dapet mimi dari bunda ya!" Sehun menenangkan dua bocah lainnya tapi si yang tengah malah menangis semakin menjadi-jadi.

DUREN SAWIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang