🥥13

609 146 32
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Dalam tidurnya Karina merasa tak nyaman dengan mimpi yang baru saja terjadi padanya. Remaja cantik itu terbangun dengan deru nafas yang berat, mimpi buruk membangunkannya dari lelap tidur. "Ya ampun untung cuma mimpi." Keringat gelisah bercucuran di dahinya — Karina merasakan dahaga yang perlu ia usir sebelum kembali memejamkan matanya di alam mimpi.

Selimut di tubuhnya ia singkap, gadis itu meninggalkan ranjang dan kamar tidurnya. Karina bermaksud untuk pergi ke dapur, namun di perjalanannya melangkah — ia menemukan Sehun masih terjaga dengan matanya yang sembab menatap layar televisi.

"Yah, ayah kenapa nangis malem-malem gini?"

Karina melihat bekas air mata yang menetes di pipi Sehun, "Hah, nangis?" Sehun segera menyusut air matanya, "Ah enggak, siapa yang nangis Rin." Ia tidak mau putrinya tahu bahwa ia telah bercucuran dengan air mata di tengah malam seperti ini.

"Itu kok matanya sembab?"

"Ooh... ini cuma... ini cuma..."

Gadis cantik melihat layar televisi, rupanya Sehun menangis karena sedang menonton film bollywood. "Ayah jam segini nonton film India?" Karina geleng-geleng sambil berdecak, bisa-bisanya sang ayah masih melek hanya untuk menonton film bollywood yang disiarkan sebuah stasiun televisi di tengah malam seperti ini.

"Yah, kenapa sih?"

"Apa sebenernya yang terjadi sama ayah, kok bisa sampe sejauh ini kasmarannya?"

"Hehehhe... ayah cuma mau tahu aja, kenapa sih dia sukanya nonton film India kek gini." Sehun semata-mata hanya penasaran awalnya, tapi yang ada ia juga terbawa suasana dengan alur film bollywood klasik yang ia rela tonton tengah malam begini. "Ternyata seru juga, bikin mewek huhuhu..."

Karina menggerenyitkan dahi dengan wajah super bingung dan ilfeel tentunya. Siapa sebenarnya perempuan yang berani mengubah sikap cuek dan dingin Sehun Ranendra Wicaksono menjadi super mellow dan terbudaki oleh perasaan bernama cinta ini. Karina penasaran soal itu.

"Karin jadi penasaran, siapa sih sebenernya pacar ayah sekarang?"

"Kok bisa sih dia bikih ayah sebucin dan seaneh ini sikapnya."

"Aneh gimana?"

Kalau kalian mau tahu, Sehun masih sesegukan gara-gara sebuah adegan film bollywood menyedihkan yang ia tonton saat ini. Sehun mengusap air matanya dengan tissue. "Sumpah deh ayah aneh," Karina geleng-geleng. "Kalau misalnya pacar ayah malah bikin ayah gak bener mending putusin aja deh ah, sebel deh!" Karina membanting cushion dari sofa dengan wajah cemberut. Ia kembali ke kamarnya, meninggalkan Sehun yang memeluk bantal sambil menyimak serius film yang ditontonnya.

"Ah dasar bocah, ganggu bapaknya lagi nonton aja huuhh..."

Sehun mencebik, setelah Karina pergi — ia lanjutkan untuk menikmati tayangan film bollywood di televisi. Ia harus menonon sampai filmnya tamat, karena besok ketika waktu berkencannya dengan Yoona tiba — ia akan menceritakan alur filmnya, ya setidaknya ada obrolan nyambung yang bisa ia ceritakan pada pacar barunya besok. Ternyata tidak buruk juga menonton film klasik dari negeri India ini. Alurnya sukses membuat Sehun menangis tersedu-sedu.

DUREN SAWIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang