🥥12

627 133 37
                                        

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Benar-benar rasanya seperti mimpi bagi Yoona, resmi jadian dengan lelaki idamannya — oh jangan bangunkan kalau ini cuma mimpi. Sayangnya ini memang bukan mimpi, hangat kecupan yang Sehun daratkan di dahi Yoona itu benar nyata. Ketika rutinitas pagi di kamarnya kembali usai ajang perkemahan selesai, Yoona terbangun di pagi hari dan langsung meraba dahinya membayangkan kembali saat Sehun menyatakan perasaan padanya lalu memberi kecupan lembut di dahinya di malam saat mereka ada di area perkemahan.

"Hmmm... Sharukhan akhirnya aku bisa jadian sama kamu aaaaa..."

Saking bahagianya dilanda kasmaran, Yoona menendang-nendang selimut lalu berguling ke kanan dan ke kiri, lalu menggigiti selimut. Untungnya jam beker yang ada di kamarnya mampu menyadarkan Yoona ia harus siap-siap berangkat ke sekolah untuk mengajarkan ilmu kepada murid-muridnya.

Ia bangkit dari tempat tidurnya, keluar dari kamar dan melangkah menuju ke kamar mandi. Ketika pintu kamar mandinya ia coba buka, pintu itu terkunci dari dalam. Yoona mengetuk untuk memastikan apa ada orang di dalam di kamar mandi.

"Siapa di dalem nih?"

"Adek!"

Rupanya adik bungsu Yoona yang sedang lebih dulu menggunakan kamar mandi, terpaksa gadis itu harus mengantri dulu di depan pintu sampai sang adik selesai menggunakan bilik mandi itu. Dan sambil berdiri menunggu sang adik keluar dari kamar mandi, Yoona melamunkan kembali apapun tentang kekasih barunya yang tampan dan kaya itu, dokter Sehun Ranendra Wicaksono.

"Eum... Pak Sehun sukanya Dian Sastro ya, itu berarti gue kudu bisa puisi kaya Cinta AADC dong!"

"Aaah... kulari ke hutan kemudian aku tikusruk, kulari ke pantai kemudian aku tigujubar..."

Yoona menirukan puisi yang dibacakan karakter bernama Cinta di film AADC tapi, yang keluar dari mulutnya malah plesetan meskipun ia menirukan ekspresi dan mimik wajah yang sesuai dengan bait puisi tersebut. Dan sedang asik ia berpuisi, sang adik keluar dari kamar mandi dengan ekspresi kesal.

"TETEH!!!"

Adiknya menarik Yoona untuk berhenti berputar-putar dan membaca puisi ngawur. "Ini kresek pembalut kenapa gak dibuang atuh hah?!" Adiknya menunjukkan kresek hitam kecil yang diduga berisi sampah pembalut milik Yoona, "Si mamah kan dah bilang Teh, buang kreseknya sebelum tidur!!!" Adiknya tidak terima selama mandi ia melihat kresek sampah itu.

"Iih!"

Yoona merebut kresek itu dari adiknya dengan wajah kesal, ia mencebik dengan tatapan nanar ke hadapan adiknya.

"Terus kalo ini gak gue buang semalem..."

"Salah gue?"

"Salah temen-temen gue?"

"Salah siapa gue tanya hah!"

Rupanya Yoona masih kerasukan Cinta AADC, adiknya jadi bingung, bukankah Yoona yang salah ya. Tapi mengapa kakaknya itu yang nyolot padanya, "Teteh kenapa sih teh, kerusupan setan di mana hah?" Sarkas dari adiknya sambil geleng-geleng tak habis pikir kenapa kakak sulungnya suka berkelakuan tidak jelas tiba-tiba.

DUREN SAWIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang