Istirahat tiba, (name) berinteraksi dengan beberapa teman barunya. Mengobrol bersama, makan bersama dan lain-lain.
1 Minggu di Jepang telah dilalui, rasanya (name) sudah terbiasa di sana.
Dikantin seperti biasa, ia makan bersama teman temannya
"Eh tau gak? Katanya banyak berandalan lewat tau, kemarin sekolah sebelah aja sampe ada yang ngadain judi sambung" ucap Shiro membuka topik
"Eh?? Beneran??" Jawab akeri ketakutan
"Lewat mana mereka biasanya?" Tanya Yuki pada Shiro
"Hmm lewat jalan yg dekat apartemen deket stasiun itu" jawab Shiro sebelum mengunyah Roti bakar-nya.
(Name) yg awalnya tidak begitu peduli topik tersebut sontak kaget, mendengar berandalan sering lewat dekat apatemennya
"B-beneran??!"
"Hooh iye....."
"Ya Tuhan....apartemenku disana lagi,a
Aku pulang lewat sana" jawab (name) lemas"Tapi mereka kumpul di kuil gitu kalau gasalah...."
"Hayoloo (name)-chan tiati nanti dipalakin hihi" ucap akeri jahil
"Ihh akeri-san!!"
***
Seperti biasa (name) pulang jalan kaki, karena tak begitu jauh dari sekolah nya
"(Name)???" Panggil Shiro mengayuh sepedanya dan mendekati (name).
"Oh ya, ada apa Shiro?" Tanya (name) menoleh dan memberhentikan langkahnya agar Shiro dapat mendekat padanya.
"Kau sendiri?" Tanya Shiro lalu menghentikan sepedanya
"Hooh iye, Ama siapa lagi? Aku emang selalu sendiri" Jawabnya tersenyum
"Jalan kaki? Bahaya tau....." Ucap Shiro khawatir
"Gapapa~ aku sering lewat sini aman sentosa" (name) tersenyum menampakan mata nya segaris
"Kau gak paham yg tadi aku cerita-in??"
"Berandalan itu? Ah....tenang kok gapapa" Jawab (name) santai
"Ish udah daripada kenapa-napa mending bareng aku, sini naik" Ajak Shiro mendahului (name) dengan sepeda agar (name) dibonceng nya.
"Gapapa?" Tanya (name) Memastikan
"Iyaa udah naik buruan" Shiro menarik tangan (name)
(Name) tersenyum, matanya berbinar-binar "Makasih!"
"Emang aku bakal diapain kalau ketemu mereka?" Tanya (name) diperjalanan
"Nih dengerin ya, mereka tu geng motor. Padahal mereka belum punya SIM tapi sudah gaya gayaan pake motor, dan mereka itu kerjaannya cuman tawuran tawuran dan tawuran, sekolah aja bolos. Aku gak paham apakah orangtuanya gak khawatir??" Jelas Shiro panjang sambil mengayuh sepeda nya.
(Name) mengangguk pelan, benar juga kata Shiro, mereka memang sedikit berbahaya. Otak nya cuman otak otot doang yg tau gelud doang.
***
"Makasih Shiro!!" Ucap (name) melambaikan tangannya setelah sampai ditempat tujuan
"Ya! Aku pergi"
"Hati-hati!! Terimakasih sekali lagi yaa!!!" Teriak (name)
Shiro mulai tak terlihat dari kejauhan, (name) masuk ke dalam apartemennya. Merapikan kamarnya dan mengerjakan PR.
☆☆☆
"Ah~ laper~ cari makan ah!"
(Name) menutup bukunya dan mengambil hodie nya lalu memakainya. Ia keluar dari apartemennya, lampu jalanan mulai menyala, hari mulai gelap. (Name) mengunci pintu apartemennya dan memasukan kuncinya ke dalam sakunya.
(Name) tau dia disini hanya 1 bulan lamanya. Sedih rasanya tapi ada jalan lain, ia bisa tetap bersekolah disana sampai lulus dan menjadi murid tetap disana tetapi tetap mendapatkan beasiswa juga. Tapi harus melalui ujian kelulusan dulu, dan harus melalui syarat yg sudah ditentukan. Tidak lupa beasiswa ini hanya untuk murid berprestasi, untunglah (name) masuk 3 besar dikelasnya.(Name) berjalan santai menuju minimarket yg ditujunya sambil melihat jalanan sekitar yg masih ramai dipenuhi orang lalu-lalang. Para pekerja yang dalam perjalanan pulang ataupun pekerja shift yg mendapatkan jatah malamnya. Tentang bersekolah tetap disana, (name) sudah memutuskan nya. Ia ingin tetap bersekolah disana dengan mendapatkan beasiswa, makanya dia ikut ujian itu.
(Name) mengambil beberapa snack dan makanan instan dari rak rak yg ada di mini market tersebut. (Name) mangangkat lengannya yg terdapat jam tangan. Jam menunjukkan waktu yg sudah malam, waktu yang agak berbahaya untuk seorang gadis yg jalan sendirian menuju jalan sepi. (Name) berjalan menuju apartemennya, ia harus melewati jalan sepi nan gelap.
(Name) sedikit merinding takut ada yang lewat tapi gak kaki nya gak nepak ke jalan hiiii~Tiba-tiba ada yang menepuk pundak (name), seketika (name) kaget dan menepis tangan yg menepuk pundaknya tersebut lalu berbalik badan melihat orang tersebut
"Tolong jangan apa apakan saya!" Ucapnya spontan menangkis tangan yang memegang pundaknya itu karena ketakutan sambil menutup matanya.
"Ngg....maaf tapi saga gak berniat apa-apain orang...." balas orang tersebut pada (name) lalu melepas pundak (name).
(Name) membuka matanya pelan, dan ia melihat seorang remaja laki laki yang mungkin seumuran dengannya dengan rambut hitam legam yang panjang sebahu atau mungkin lebih? Sambil menatapnya heran.
"Eh...anu maaf saya kira penjahat hehe...." Ucap (name) sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Oh iya gapapa....emang tampang saya yang serem..." Jawabnya datar bersweatdrop
"Eh engga engga....gak serem kok..." (Name) merasa tidak enak hati karena telah membuat lawan bicaranya merasakan hal tersebut
'tapi mirip Limbad dikit woi serem....' batin (name) memalingkan wajahnya"Mbak-nya jalan sendiri?" Tanya orang itu tiba-tiba
"Ngg....iya, saya abis dari minimarket...." Jawab (name) mengangkat tas belanjaan ditangannya
"Udah malem gini, gimana kalau gua anter aja?" Tawar orang asing tersebut.
(Name) terdiam sementara. Ia bingung karena orang tersebut tiba tiba menawarkan diri untuk mengantar (name) dan mengubah panggilan diri nya dengan 'ore' (artinya kayak gua gitu) yang awalnya tadi 'watashi' (artinya saya)
(Name) tidak mau ditipu, gak mungkin kan dia bakal terima tawaran orang random yang tampang nya kek Limbad sebelum ngartis. (Name) mencoba menolak tawaran tersebut secara halus."Maaf tapi-" ucapan (name) dipotong
"Jalan disini sendirian bahaya, apalagi lu perempuan......" Jelasnya"T-tapi-"
"Tenang gua bukan orang jahat"
(Name) terdiam kembali, tapi setelahnya ia tersenyum. Mungkin orang ini memang baik, pikirnya. Lagian dia juga anak muda seumurannya jadi ia percaya pada orang tersebut apalagi sekarang sudah malem, tau tau ada yg setan nyulik (name) gimana?
(Name) hanya ditemani jalan kaki dengan orang tersebut, (name) hanya berjalan disampingnya nya. Pemuda itu berjalan fokus mengantarkan (name).
***
"Disini?" Tanya pemuda tersebut setelah sampai didepan apartemen (name)
"iya..." (name) mengangguk pelan
"ohh oke-""makasih ya! maaf udah ngerepotin" ucap (name) sambil membungkuk kepada pemuda tersebut.
"ah iya gapapa. Besok-besok jangan keluar malem-malem begini, bahaya. Oke?" Balas pemuda tersebut
"Iya! Makasih ya!"
Pemuda tersebut menangguk, lalu pergi meninggalkan apartemen (name). Setelah melihat Pemuda itu semakin menjauh, (name) langsung masuk ke Apartemennya."aneh..."
------------------------------
A/N :Makasih yang udah mampir buat baca~ ('∀`)♡
dan SANKYU SO MACH MY SENPAI! HAICCU <3
Tanpa dukungan doi mungkin ff ini gaada (TдT)
MAKASIH UDAH BANTU ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRAMBLE • Tokyo Revengers
Fanfiction"𝘮𝘢𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘳𝘦𝘮𝘢𝘯?" ➖➖ ⚠warn⚠ : ooc, non-baku, spoiler, ⚠ 📍sedikit tidak mengikuti alur anime/ manga, character nya bisa di edotense 📍cringe dan gajelas (?) typo bertebaran 𝚃𝚘𝚔𝚢𝚘 𝚁𝚎𝚟𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚜 𝚡 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜