"Gimana ini?!"
(Name) panik dan mencoba mencari bantuan. namun sayang, dijalan yang sepi, kemana (name) harus meminta bantuan? Rasanya mau nangis ditempat aja.
"Aku pengen lawan...tapi takut"
"Haduh mana pake rok gini"
"Sial kenapa sih aku pake seragam!"
(Name) mempercepat jalannya. Sang orang misterius ini juga mempercepat jalannya mengejar (name).
"HUWEE SEREM BANGET!"
"Pengen mukul orang nya tapi takutnya bisa dilawan balik huwee" rengeknya.
"Padahal orangnya pake jas"
Ditengah rasa tegang (name) munculah sebuah harapan. Rupanya ada seseorang disana yang menggunakan jaket boomber putih, (name) tak lagi sendirian. Kini (name) bisa meminta bantuan orang tersebut.
"Ah ada orang!" Seru (name) dalam hati.
Namun (name) bersisurut untuk meminta tolong kepada orang yang jauh didepannya itu karena perawakannya yang acak-acakan.
"Eh tapi dia bertatto!"
"Eh tapi mukanya lucu! Dibanding Orang asing ini keliatan baik tapi kayak punya niat jahat, bisa aja orang yg didepanku ini kayak baji-san, keliatan jahat tapi baik" Pikir (name) lalu meyakinkan dirinya untuk meminta bantuan dari orang tersebut.
(Name) masih melangkahkan kakinya berjalan lurus mencoba mendekati orang berjaket boomber tersebut.
Orang tersebut tampaknya sedang berjalan santai namun berhenti sejenak. (Name) mempercepat gerak kakinya menuju orang tersebut.
"Hai!" Sapa (name) mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
"Hah?" Orang tersebut nengok sana-sini mencari orang yang dimaksud (name).
"Haii!!" (Name) semakin meyakinkan nadanya untuk memberi sinyal kepada orang tersebut bahwa yang (name) maksud adalah dia.
Sekali lagi pemuda tersebut tampak bingun, lalu menatap (name) dari jauh. "Hah? Gue?" Tanyanya bingung sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Kau nunggu lama?" Celoteh (name) yang mulai mendekat.
"Hah?"
Setelah mendekat dengan orang tersebut, tiba-tiba (name) merangkul lengan milik orang yang didepannya tersebut agar terlihat seperti sudah kenal supaya orang asing yang mengikutinya daritadi berhenti mengekorinya.
"Ayo sayang kita pergi" Ajak (name) tanpa basa-basi langsung menarik orang tersebut dalam rangkulannya.
"Hah apaan?"
Tanpa membalas pertanyaan orang yang dirangkulnya. (Name) tetap memegang orang tersebut dengan erat dan menariknya mengikuti arah jalan (name).
Sedikit jauh beberapa meter dari orang asing tersebut, (name) mulai melepaskan tangannya yang menggandeng pemuda tersebut. Lalu memegang erat jaket pemuda yg dimintai pertolongan itu dengan jari-jarinya.
"Tolongin aku, ada orang asing daritadi ngikutin aku" Bisik (name) pelan meminta pertolongan.
"Tolongin kumohon...."
Pemuda dengan rambut berantakan dengan garis-garis kuning diseluruh bagiannya tersebut mengangkat alisnya sebelah. Lalu ia menoleh kebelakang melihat orang asing bersetelan jas rapi dibelakangnya yang terus mengikuti (name).
"Sial...." Pemuda tersebut tampaknya paham situasi (name) sekarang.
"sekali ini aja ya" Balas pemuda tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRAMBLE • Tokyo Revengers
Fanfiction"𝘮𝘢𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘳𝘦𝘮𝘢𝘯?" ➖➖ ⚠warn⚠ : ooc, non-baku, spoiler, ⚠ 📍sedikit tidak mengikuti alur anime/ manga, character nya bisa di edotense 📍cringe dan gajelas (?) typo bertebaran 𝚃𝚘𝚔𝚢𝚘 𝚁𝚎𝚟𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚜 𝚡 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜