17. Perimeter

1.1K 240 11
                                    

"Bukan senyummu yang ini!" Bantah (Name).

"huh?"

"Apa maksudmu?" Mikey keheranan dengan ucapan (Name) tiba-tiba.

"Senyum aslimu!"

"Hah? ini senyumku"

"gak, itu pasti dibuat-buat" Bantah (Name) lalu memundurkan wajahnya.

"Kau mungkin kuat, Mikey-san. Tapi kau tetaplah anak smp kayak aku ataupun Hanagaki-kun" Celoteh (Name).

"Kau nyoba buat tegar, tapi sebenernya kamu gak kuat kan?" Lanjutnya sambil menamandang tinggi langit.

"huh?"

"kau nyembunyiin itu semua dibalik senyummu"

"Sekarang, kau gak usah nanggung itu semua sendirian" Sambung (Name) lalu menatap Mikey.

"Ada aku, Draken-san, Hanagaki-kun. Dan semua anggota lainnya!" Seru (Name) lalu menampakkan senyumnya lagi.

"AKU NGOMONG APAANSIH?!" jerit (Name) didalam hatinya.

"Aduh efek kebanyakan baca manga nih!" Keluhnya malu dengan diri sendiri.

"Tolong jangan dianggap serius Mikey-san, aku daritadi udah nyari kata-kata mutiara buat saat-saat begini. Aku gak tau harus bilang apa, malah jadi ngelantur gak jelas gini" 

"Tapi aku jadi keliatan keren, gak apa-apa sekali-kali ngomong hal gak jelas" Sambungnya dalam hati.

"Maaf mikey-san kalau ngaco...." (Name) masih mempertahankah senyumnya didepan Mikey.

"pfft-" Mikey menahan tawanya dan memegang perutnya.

"huh?"

"hahaha apaansih" kekeh nya mendengar ucapan (Name) menyemangatinya tadi"

"u-uh...ya, semangat Mikey-san" Ucap (Name) mengakali.

"Hahaha, senyum palsu?" 

"Makasih lho" Tutur Mikey setelah tertawa. Lalu balik mendekat kearah (Name).

"eh? uh ya...."

Mikey mengukir senyumnya didepan wajah (Name). "Tapi tenang aja, aku masih punya toman kok" Balasnya yakin.

"haha lucu!" Seru Mikey sambil menepuk-nepuk atas kepala (Name).

"uh..."

"udah kubilang 'kan, cara bicaramu lucu" Seloroh Mikey lalu kembali duduk menatap waduk.

"eh, hehe...." tutur (Name) mengereseng.

"mirip di manga-manga" Tambah Mikey sambil melihat waduk dan mengigit taiyakinya.

"Eh kok tau?!"

Mikey yang sedang mengunyah menoleh ke arah (Name). "Oh, kau copas kata dari manga?" Tanyanya.

"hehe...."

"um, Mikey-san baca manga?" (Name) mencoba mengakali topik lain.

"baca" Balas Mikey lalu menelan Taiyaki nya.

"Waah!"

Pandangan Mikey kini bergerak melihat kertas-kertas yang dimasukkan di map merah yang sedang dipegang (Name). "kau bawa kertas itu buat apaan?" Tanyanya.

"Hm? ini? buat bikin visa" (Name) mengangkat berkas tersebut.

"tunggu-" Setelah melihat berkas miliknya sendiri itu (Name) rasanya jadi ingat sesuatu yang dilupakan sebelumnya.

"ASTAGA BELUM NGE-PRINT!" Sergahnya.

"a-aku harus pergi Mikey-san!" 

"Aku buru-buru!" Sambung (Name).

"dadah Mikey-san! Jangan lupa senyum!" Pamit (Name) melambaikan tangannya tinggi-tinggi kearah Mikey. lalu berlari mencari tukang print.

"uh ya..."

.

.

.

"aduh kenapa bisa kelupaan gini sih!" Gerutunya kesal dengan diri sendiri.

Hari ini, hari yang aneh menurut (name). Tapi apakah hal aneh itu berakhir disini? 

(name) menggerakkan kakinya berlari melawan arah angin yang berhembus. Malangnya, satu lembar dokumen (Name) malah terbawa angin. (name) panik dan segera berbalik dan mengejar dokumen pentingnya itu.

"eh eh!"

"ASTAGAA KENAPA KUDU TERBANG SIH!" Keluhnya kesal sambil melompat-lompat layaknya kucing yang sedang menangkap makanan.

Tapi sayang, satu lembar kertas yang meresahkan itu tak kunjung didapatkannya. (Name) melompat setinggi mungkin agar bisa meraihnya. Hingga ke bawah jembatan yang terdapat sungai dibawahnya. 

"UWAAHH!" (Name) panik takut kertasnya terjerumus kedalam genangan air sungai. Dengan cepat (name) berlari turun kebawah jembatan sampai ia hampir terjungkal dan melompat hingga ke ujung sungai.

"Hup!" ucapnya spontan setelah mendapatkan kertas miliknya.

"fyuh...hampir aja~" Ungkap (name) lega lalu mengusap-usap dadanya. Saat (Name) ingin kembali naik ke jalan utama. Dari jauh (Name) melihat seseorang yang tak asing baginya.

"hm? eh? itu Hanagaki-kun bukan sih?" Tebaknya.

"bukannya tadi dia sama Chifuyu-kun ya? sekarang dia sendirian gini"

"Oh iya, aku pengen nyemangatin Hanagaki-kun!" Sambung (Name).

"dia orang yang keren! nyalinya besar!" Ucap (Name) sambil berjalan pelan menuju tempat Takemichi sedang duduk diujung sungai.

"Hanaga—"

"AAAAGHH SIAAL!" Teriak Takemichi yang membuat panggilan (Name) terpotong. (Name) yang kaget langsung menyembunyikan tubuhnya dibalik tembok yang menopang jembatan diatasnya.

"buset daritadi aku ketemu orang aneh mulu" Pikir (Name) sambil mengintip Takemichi.

"KENAPA?! KENAPA?!" Teriak Takemichi lagi.

"hm? ngomong sendiri?"

"a-aku gak bisa bawa balik Baji-san" Ucapnya dengan nada yang mulai mengecil.

"terus aku harus gimana?" Rintih Takemichi frustasi.

"ah, begitu ya? dia tetep frustasi...." Batin (Name).

"a-aku gak bisa biarin ini terjadi"

"Kalau gagal, aku bakal dibunuh. Dan hina gak akan selamat" Sambung Takemichi dengan nada serius.

"Dia ngelantur apaan sih?"

"a-aku gak mau Baji-san mati...." Tutur Takemichi lalu menundukkan wajahnya.

"hah?"


















———————

Bonjour Minna-san! Makasih udah mampir dan vote!(◍•ᴗ•◍)❤

Semua komen dan vote kalian sangat berarti eaa~ ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Pokoknya membantu banget, aku gak nyangka kalau ternyata bakal ada yang baca book aku ini huhu (っ˘̩╭╮˘̩)っ

Maaf ya kalau aku kurang bahasanya, dan juga rada cringe(;o﹏o) As always, aku selalu menerima semua masukan dari kalian! Kalau ada saran bilang aja oke! See yaa!!

SCRAMBLE • Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang