"Salah Hanagaki-san!" Omel (Name) saat melihat kuda-kuda yang dipergakan oleh Takemichi. Hariini Takemichi mengasah kemampuan bertarung nya bersama (name). (Name) mengajarkan sebuah bela diri yang dikembangkan oleh negara Israel tersebut.
"Begini lho! Begini" Titah (name) sembari memperagakan kuda-kuda awal Krav Maga.
"Tanganmu harus siap siaga"
"Kuulangi ya" (name) menyiapkan dirinya dengan sebuah sendok yang digenggamnya.
"Siap!"
(Name) menggerakkan sendi engselnya. Dengan sebuah sendok sebagai alat peraga pisau agar lebih aman.
(Name) menyerang Takemichi dengan sendok kearah wajahnya. Takemichi dengan spontan memejamkan matanya sambil menyiapkan telapak tangannya didepan wajah untuk menahan serangan dari (name).
(Name) memutar sendinya hingga ke perut Takemichi.
"Hiyat!"
"Tusuk tusuk tusuk!" Ujarnya sambil menusuk-nusuk perut Takemchi dengan sendok.
"Aw aw aw" Rintih Takemichi.
(Name) mendesah pelam sebab lelah. "Ayo Hanagaki-san, paham kan gerakannya?" Tanya (name) yang lelah karena Takemichi sedaritadi selalu kalah.
"Kalau tangannya gerak maju, kepala langsung reflek ngehindar terus tangan kanan kita juga gerak nahan lengan pelaku terus tangan yang satu lagi tabok palanya" jelas (name) dengan bahasanya.
"Pokoknya begitu!"
"Uhh..." Takemichi mengangguk-angguk paham.
"Coba lagi ya"
(Name) menyiapkan kuda-kuda awal, digabung dengan sikap waspada saat silat (name) memajukan satu langkah kakinya dan melajukan lengannya ke perut Takemichi.
Dengan siap Takemichi menepis dan menahan lengan (name) yang hendak mendarat menuju perutnya. (Name) langsung melempar sendok yang ia genggam menuju telapak tangan sebelahnya yang belum tertahan oleh Takemichi.
(Name) dengan cepat mengarahkan lengan yang satu lagi kewajah Takemichi.
"Menghindar Hanagaki-san" Titah (name) dengan cepat mengingatkan.
"Eh?!"
PLAK!
Sendok-pun berhasil menampar wajah Takemichi yang malang.
"Kan aku bilang menghindar Hanagaki-san...." ucap (name).
"Susah refleknya" Keluh Takemichi melepaskan lengan (name).
"Haaahh...." (name) menghela napasnya lalu duduk dikursi panjang dibawah rindanhnya pohon.
"Harus latih reaksi cepatnya juga" Tambah (Name).
"Tapi sejauh ini gerakan Hanagaki-san bagus. Cuman refleknya haduh..."
"Kalau dipertarungan beneran gimana?!"
"Uh..iya aku bakal berjuang" Balas Takemichi.
"Semangat!" (Name) menyemagati Takemichi.
"Haaahh...kenapa pas banget sama hari sekolah sih?" Keluh (name) memandang dedaunan.
"Jadi, Hanagaki-san bolos gitu?" Tanya (name) kepada Takemichi mengingat pertarungan mereka terjadi dihari Senin dimana hari itu bukan hari libur sekolah.
"Uh...begitulah" Balas takemichi ragu
(Name) menggelengkan kepalanya. "Dasar..." Celetuknya.
"Oh iya, ada sesuatu yg mengganjal menurutku'" Sambung (name).
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRAMBLE • Tokyo Revengers
Fanfiction"𝘮𝘢𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘳𝘦𝘮𝘢𝘯?" ➖➖ ⚠warn⚠ : ooc, non-baku, spoiler, ⚠ 📍sedikit tidak mengikuti alur anime/ manga, character nya bisa di edotense 📍cringe dan gajelas (?) typo bertebaran 𝚃𝚘𝚔𝚢𝚘 𝚁𝚎𝚟𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚜 𝚡 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜