"Aku akan sekolah di Jepang!!"
.
"Wahhh 100 lagi, kamu emang hebat deh!"
"Haha Makasih"
"Seniat itu ya kamu"
"Iya dong! Gabole setengah-setengah!! Aku yakin suatu hari nanti pasti bisa!"Dua sejoli itu melanjutkan perjalanannya menuju kantin. (Name) Siswi yang berambisi sekolah di luar ini kini sedang memasuki tahap ujian seleksi, 1 bulan lagi akan diadakan pertukaran pelajar dari sekolahnya.
Bertumpuk-tumpuk buku ia baca agar lulus ujian seleksi itu.'
Ia sangat ingin bersekolah di Luar Negeri apalagi Jepang. Ya, negara bunga sakura itu adalah negara impiannya, tujuan sekolahnya disana. Karena tidak ingin membebani kedua orangtua dengan biaya mahal jadi dia memilih jalur beasiswa. Tapi tahun lalu ia tidak diterima di SMP yg berada di Jepang tersebut, alhasil ia harus masuk sekolah dalam biasa di negeri asalnya entah Swasta atau beasiswa.Bertekad tidak ingin membebani orang tuanya, ia memilih sekolah Negeri tetapi orang tuanya menolak
"Nak, udah gapapa sekolah dimana aja, mau berapapun biayanya bakal mamah sekolahkan kesana, mamah tau ini bukan pilihanmu kan? Kamu mau masuk sekolah Swasta yg 'itu' kan?" Ucap ibunya.Akhirnya (name) sekolah di sekolah swasta yang lumayan elit dan diisi oleh murid murid peringkat atas. Alasan ia memilih sekolah itu karena ada beasiswanya dan yang tak kalah penting ada acara pertukaran pelajar tiap tahun!
Beasiswa diberikan kepada murid yang berprestasi atau Juara kelas sementara pertukaran pelajar melalu ujian seleksi, presentasi, wawancara segala macem dan lainnya.***
"Ayoo bisaa semangaatt!!" (Name) menyemangati dirinya sendiri sambil memegang sebuah buku tebal yg berjudul "kamus bahasa Jepang Lengkap" di atas kepalanya.
Bagaimanapun caranya ia ingin mendapatkan kesempatan sekolah di Jepang secara GRATIS!
"Ah ... Nanti disana ngapain ya? Jajan merch? Haha" (name) menghayal dirinya ke Jepang.
***
1 bulan kemudian
Ujian dimulai. Semua peserta berlomba lomba mengerjakan soal yg diberikan, seketika seisi kelas menjadi tegang dengan bunyi kertas dibolak balikan
(Name) membaca soalnya dengan teliti dan sempat beberapa kali mengetukkan jarinya ke pipi mulusnya. Sedangkan diluar Temannya menunggu lewat jendela, menyodorkan kepalanya ke jendela tersebut dan menatap (name) lalu mengangkat tangannya dan sedikit berbisik
"Semangat!!" Bisik nya(Name) yg melihat itu langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dan terkekeh kecil lalu kembali fokus mengerjakan soal, pengawas yg melihat kelakuan teman (name) langsung mengusir teman terbaiknya itu. (Name) kembali terkekeh kecil.
Ujian selesai, 2 hari lagi akan diadakan presentasi dan wawancara. Dari jauh jauh hari (name) menyiapkan judul presentasi nya dan sudah menyiapkan diri untuk diwawancarai. Wah persiapan yg matang ya.
***
"Aishhh hasilnya belom keluar kah??" Tanya (name) gusar didepan mading Pemberitahuan sambil mengigit ujung ibu jarinya, tak henti henti nya ia memandangi Mading tersebut kadang bolak balik dengan perasaan gusar. Ya, Wawancara dll nya sudah sekarang tinggal menunggu pengumuman.
"Kau ini terlalu panik, udahlah tenang aja nnti juga muncul" ucap Silla, teman (name).
"Ih! Kalau ternyata aku gagal gimana?" Serkah (name)
"Ih diamah, gausah khawatir gtu Napa nnti malah beneran gagal gimana?" Balas Silla sebelum menggoyangkan badan (name)
"Sil......kau ini....." Ketus (name)
"Ya lagian panik banget jadi orang elah kalau aku jadi kamu akumah bakal tenang, toh aku kan pinter pasti kepilih haha" jelas Tamara pede. Padahal dia dan (name) masuk kelas C yang artinya yaa....nilainya...pas pasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRAMBLE • Tokyo Revengers
Fanfic"𝘮𝘢𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘳𝘦𝘮𝘢𝘯?" ➖➖ ⚠warn⚠ : ooc, non-baku, spoiler, ⚠ 📍sedikit tidak mengikuti alur anime/ manga, character nya bisa di edotense 📍cringe dan gajelas (?) typo bertebaran 𝚃𝚘𝚔𝚢𝚘 𝚁𝚎𝚟𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚜 𝚡 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜