Setelah pergi menjauh dari Hanma, (name) pergi ke sebuah kantor pos untuk membeli beberapa Materai untuk kelengkapan berkas miliknya. Lalu (name) mengistirahatkan tubuhnya sementara disebuah minimarket. (Name) membuka ponselnya.Shiro
Gimana visa nya?Shiro
kata kakakku harus
online dulu.Shiro
emang ya?(Name)
iya, makanya aku
balik lagi.(Name)
ribet banget :(Shiro
ada yang bisa ku
bantu tidak?(Name)
gak usah, aku ngerepotin
terus soalnyaShiro
kakakku bisa bantu
urus lho(Name)
Gratis?Shiro
y(Name)
boleh deh hehe :D
Asal gak ngerepotin banget.(Name) kembali mematikan ponselnya lalu menyenderkan tubuhnya ke sebuah bangku panjang.
"Oh (name)"
(Name) yang baru saja memejamkan matanya harus membuka matanya kembali karena merasa terpanggil.
(Name) menoleh sedikit ke sumber suara."Oh hai Chifuyu-kun" Sapa (name) kepada Chifuyu yang baru keluar dari minimarket bersama seorang temannya.
"H-halo" Takemichi yang berada di belakang Chifuyu menampakkan dirinya.
"Hm? Siapa? Kok tumben Chifuyu-kun gak bareng ama Baji-san? Dan siapa dia? Selingkuhannya kah? Eh-" Batin (name) ngasal.
"Um hai!" Sapa (Name).
"Oh ya, Takemicchi ini (name)"
"Dan (name), ini Takemicchi dia juga anggota toman" Sambung Chifuyu mengenalkan temannya.
"Hanagaki Takemichi" Ucap Takemichi dengan sedikit menunduk.
"(Fullname)" Balas (Name) lalu tersenyum.
"Chifuyu-kun sama Hanagaki-kun habis darimana?" Tanya (Name) lalu mengangkat tubuhnya yang direbahkan ke kursi
"Jajan bentar" Balas Chifuyu singkat.
"Oh..."
"Kau habis darimana? Bawa map segala lagi" Chifuyu balik bertanya pada (Name) sambil melirik barang bawaan (Name).
"Oh ini, aku abis ngurusin visa"
"Oh kau dari luar negeri?" Tanya Takemichi ikut-ikutan.
"Ah iya"
"Sekarang Chifuyu-kun mau kemana?" interlokusi (Name) menanyakan hal lain.
"Aku mau ngurusin sesuatu sama Takemicchi" Jawab Chifuyu.
"Ohh...begitu"
"Oh iya buku sosiologi mu!" Ujar Chifuyu teringat buku (Name) yang ketinggalan.
"Hm? Oh iya! Ketinggalan ya?"
"Iya, tapi aku gak bawa bukunya"
"Iya kok gak apa-apa"
"Apa aku balik lagi? Takemicchi mau anterin gak?" Tanya Chifuyu sembari menghadap Takemichi.
"Aku ikut-ikut aja" Balas Takemichi pasrah.
"Eh gak usah Chifuyu-kun. Lain kali aja ngasihnya gak apa-apa" Tolak (Name).
"Beneran?" Tanya Chifuyu memastikan. (Name) mengangguk tanda mengiyakan ucapan Chifuyu.
"Yaudah, aku pergi dulu ya. Ayo Takemicchi" Pamit Chifuyu lalu mengajak Takemichi berjalan bersamanya.
"Iya hati-hati. Semoga lancar ya urusannya"
"Ya makasih" Chifuyu dan Takemichi membalikkan badannya membelakangi (Name) dan berjalan.
"Dia orang baik ya" Bisik Takemichi kepada Chifuyu.
"Iya, dia 'kan pernah ngobatin gua sama beberapa anggota lainnya"
Chifuyu dengan pasangan eh- teman seperjuangan barunya, Takemichi. Berjalan menjauh dari (name).
"Oh iya, surat pernyataan dari sekolah belum ku print"
(Name) bangkit dari bangku yang ia duduki lalu menggerakkan kakinya menuju tukang print terdekat. Tapi masalahnya tidak ada tukang print terdekat.
"Ugh...aku benci hariini" Keluhnya.
"Udah gagal urusin visa, ketemu orang berbahaya, terus gak bisa nge-print segala lagi hadeh"
"Punya kepala pusing gak punya kepala serem" Cetus (Name) sambil mengusap-usap kepalanya.
(Name) jadi kepikiran untuk menyegarkan otaknya yang mulai berasap. Disekitaran tempat (name) berada sekarang terdapat sebuah waduk. Tidak begitu spesial, namun bisa untuk lihat-lihat sekedar menyegarkan pikirkan.
(Name) mendekatkan dirinya di pinggiran waduk tersebut. (Name) melihat seseorang yang sering ia lihat sebelumnya.
"Eh? Mikey-san juga kesini?" (Name) segera menghampiri Mikey yang tengah duduk dipinggiran waduk tersebut.
"Mikey—" Panggil (Name) namun terpotong lantaran sikap Mikey yang aneh.
"Hey, bagaimana perasaanmu?" Celoteh Mikey tiba-tiba.
"Hah?" (Name) memberhentikan langkahnya dan segera menyembunyikan dirinya.
"Hm? Aku? yah...tidak begitu buruk" Lanjut Mikey menghadap ke waduk tersebut sambil memegang Taiyaki ditangannya.
"s-siapa?" Bisik (Name) heran.
(Name) menggerakkan tangannya. Ia melihat Mikey dengan Taiyaki ditangannya. "Taiyaki?"
"Temanku, teman masa kecilku dipenjara, dan satunya lagi malah meninggalkanku" Curhat Mikey pada taiyaki kacang merah tersebut.
"Aku...aku gak pengen ngelawan Baji, soalnya dia temenku" Lanjutnya dengan nada rendah.
"Uh..." (Name) rasanya jadi gaenak hati.
"Kalau kau gimana? Sedih gak kalau kumakan?" interlokusi Mikey dengan sang taiyaki.
"Huh? Dia waras?" Batin (Name) bingung.
"bloop bloop" Sahut Mikey menirukan suara ikan. Emangnya suara ikan begitu ya?
"Hm? Kau senang jika dimakan olehku? oke" Gurau Mikey pada dirinya sendiri.
"kau tau, aku benci dark-implusive ku" Ucapnya mulai menjelaskan dirinya pada taiyaki dihadapannya itu.
"Hm? Dark-implusive? Oh..penyakit mental itu bukan sih?" Tebak (Name) masih mengumpat.
"Tapi, entah kenapa aku malah memiliknya"
"Abang Shinichiro meninggal, Baji keluar dari toman" Sambung Mikey.
"Abangnya?"
"Aku jadi penasaran, kira-kira Takemicchi bisa bawa balik Baji atau engga?"
"Takemicchi? Oh! Hanagaki-kun yang tadi" ingat (Name).
"duh jadi kepo" celetuk (Name) lalu keluar dari persembunyiannya.
"mau nyusul mereka deh" Ucap Mikey tiba-tiba
"m-mikey-san...."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRAMBLE • Tokyo Revengers
Fanfiction"𝘮𝘢𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘳𝘦𝘮𝘢𝘯?" ➖➖ ⚠warn⚠ : ooc, non-baku, spoiler, ⚠ 📍sedikit tidak mengikuti alur anime/ manga, character nya bisa di edotense 📍cringe dan gajelas (?) typo bertebaran 𝚃𝚘𝚔𝚢𝚘 𝚁𝚎𝚟𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚜 𝚡 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜