14. Unknown

1.2K 262 51
                                    


Sepulang sekolah (Name) langsung ke Kantor pengurusan Visa di Tokyo. Karena ia lanjut 2 tahun belajar di Jepang jadi visa pelajarnya harus diperpanjang. Dari sekolah (Name) sudah membawa berkas-berkasnya, jadi (Name) tidak pulang ke Apartemennya melainkan langsung pergi ke kantor pengurusan visa masih dengan menggunakan seragamnya.

Sudah capek-capek ke Tokyo dengan kereta, ternyata pengurusan berkasnya harus secara online dulu baru diurus dikantornya.

"Haish....susah banget ngurusin visa doang" Gerutu (Name) dalam hati.

Mau tak mau (Name) harus pulang dulu ke Apartemennya, besoknya baru ia ke kantor pusat.

(Name) akhirnya kembali ke apartemennya dengan kereta. (Name) duduk dikereta dengan keadaan lelah, sesekali ia memejamkan matanya namun terbangun kembali.

Kereta sempat transit beberapa kali. Penumpang dari stasiun ke stasiun lainnya berganti.

Penumpang yang duduk disebelah (Name) juga beberapa kali berganti. Tapi (Name) tidak peduli, toh siapa aja bisa naik kereta dimana aja.

menunggu perjalanan, kepala (name) sempat ambruk beberapa kali namun ia langsung tersadar.

"haduh...ngantuk banget...."

Mata (Name) mulai tidak kuat menahan. Kepalanya jadi oleh kedepan ataupun kesamping. Tak sengaja, (Name) menyenderkan kepalanya di bahu seseorang.

"hm...nyaman, boleh juga"





"Woi dek, bahu gua bukan bantal" Tegur seseorang yang duduk bersebelah dengan (Name).

(Name) langsung terbangun, dan mengangkat kepalanya yang tadi disenderkan.

"Ah iya maaf, saya ngantuk" Ucap (Name) lalu mengucek-ucek matanya. mata sayup nya mulai terbuka perlahan. Kedua Netra milik (Name) mulai menatap orang yang disampingnya.

"Ah! Orang ini serem banget" Celetuk (Name) dalam hati. (Name) mulai menggeser tubuhnya menjauh dari orang tersebut.

"m-maaf, maaf saya gak tahu" Gugup (Name) mulai menjauh.

"Ya ya gapapa, kalau cakep dimaapin" Seloroh orang tersebut sambil menggerakkan tangannya.

(Name) kembali menatap orang tersebut dari wajahnya.

"Rambutnya mirip Noya-san!" Komentar (Name) terhadap rambut pemuda tersebut didalam hati.

Kini (Name) mulai menatap pemuda tersebut keseluruhan.

"Badannya tinggi banget, om om umur berapa ini?" Tanyanya tentang penampilan orang tersebut.

Pandangan (Name) mulai terfokus ke punggung tangan pemuda tersebut.

"Tatto ditangan hm?"

"tunggu- Tatto ditangan?"

Pikiran (Name) flashback kembali kehari dimana Baji bilang "Hati-hati kalau ketemu orang tinggi terus ditangannya ada tatto"

Ciri-ciri itu cocok dengan orang yang bersebelahan dengan (Name).

"e-eh?! Ini yang diceritain Baji-san bukan sih?!" Panik (Name) sambil menatap orang tersebut.

"Apa liat-liat?" Tanya orang itu tiba-tiba karena sadar dirinya sedang diperhatikan (Name).

"Hah?" (Name) mulai tersadar. "eh engga" Ucap (Name) singkat lalu memalingkan wajahnya dari Hanma. Ya, Pemuda yang kemarin nyari masalah dengan Baji. (Name) memegang erat tas miliknya yang ia letakkan dipahanya.

"Yabai, Gimana dong?!"

"Pemberhentian selanjutnya, Stasiun Korakuen. Diulangi, Pemberhentian selanjutnya, Stasiun Korakuen. Bagi penumpang yang segera turun mohon dipersiapkan. Mohon dahulukan yang keluar, terimakasih"

SCRAMBLE • Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang