14. MINE

5K 482 50
                                    

Azriel menembus keramaian dikantin, sebagai ketua OSIS sudah tanggung jawabnya untuk menangani kejadian seperti ini. Matanya terpejam dan menggeram kesal ketika tau siapa orang itu.

"STOP!"

Semua murid yang berada dikantin menoleh ke asal suara, seketika kantin yang tadi ricuh kini mendadak hening melihat kedatangan sang ketua OSIS. Azriel berjalan menghampiri Sena yang sedang berkelahi dengan anak IPS-5.

"Ini kenapa pada diem? Bukannya dipisahin malah ditonton."ucap Azriel menahan kekesalannya, jika boleh jujur ia lelah. Bahkan sangat, mengurusi anak nakal disekolahnya tidak mudah. Belum lagi tugas yang diberi oleh guru, seketika kepala Azriel ingin membeludak saat itu juga.

"Kalian kenapa berantem?"tanya Azriel sabar.

"Dia yang duluan."

Mata Sena membulat. "Kok gue? Gue gak bakal nyerang ya kalo lo gak bikin masalah."bantah Sena.

Azriel bergidik ngeri melihat penampilan lelaki dihadapannya ini, banyak memar di area wajahnya itu.

"Gue gak punya masalah sama lo anjing, kenapa lo ikut campur urusan gue?!"tanya lelaki itu geram.

Sena memutar bola matanya malas. "Ya lo apa-apaan malak ke adik kelas? Perusahaan bapak lo bangkrut sampe malak kek gitu? Bagus lo gitu? Kagak."ujar Sena.

"Gak usah banyak bacot lo set-"

"Stop!"lerai Azriel, ia sungguh pening dengan manusia dihadapannya ini.

"Lo berdua, ikut gue ke ruang BK. Dan buat kalian, lain kali kalo ada yang kek gini pisahin. Bukan ditonton." Setelah mengatakan itu, ia membawa Sena dan Reno, lelaki yang berkelahi dengan Sena tadi.

Sesampainya diruang BK, Azriel menatap tajam kedua orang dihadapannya ini. "Bisa gak sih kalian gak bikin onar sehari aja?"tanya Azriel, ia memijit kepalanya yang terasa pening.

"Gak."jawab Sena dan Reno serempak.

Azriel angkat tangan, ia lelah mengurusi anak nakal seperti ini. "Gue gak sanggup lagi, biar Bu Rosna aja yang kasih kalian hukuman." Tepat Azriel mengatakan itu, guru BK datang dengan menatap horor mereka berdua.

Sena yang melihatnya meringis, bukan bukan merasa takut. Melainkan kasihan karna harus menghukum manusia seperti dirinya.

"Kalian berdua ya, bikin onar terus. Bikin kepala ibu pusing tau gak?!"tanya Bu Rosna.

Sena mengernyit. "Ibu pusing? Minum obat lah, ngapain curhat?"

Reno, lelaki disamping Sena menahan tawanya. Sena dan Reno itu 11 12, kenakalan mereka tak bisa dibantah. Jika Sena pemegang kenakalan kelas IPA, maka Reno kenakalan kelas IPS.

"Kamu itu kelas IPA, jangan bikin malu Sena."geram Bu Rosna.

Sena memutar bola matanya malas. "Ibu malu? Ya udah gak usah diliat, gampang kan?"balas Sena.

"ASENA!"bentak Bu Rosna.

"HADIR BUUU!!"balas Sena dengan sedikit berteriak.

Azriel dan Reno sontak menutup kedua telinganya, mereka berdua menatap Sena dengan tatapan susah diartikan.

Beberapa menit kemudian setelah mendengar ceramahan dari Bu Rosna, Sena dan Reno keluar dari ruang BK. Namun sebelum pergi, lelaki itu menjahili Sena sehingga membuat Sena memekik kencang.

"RENO BANGSATTTT." Ia menatap kesal karna kepergian Reno, bahkan lelaki itu menjulurkan lidahnya untuk mengejek Sena.

"Berisik."

SHE IS MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang