Sena berjalan anggun ke depan gerbang, didepan sana sudah ada Azka yang menunggunya. Lelaki itu menunggu dengan bersandar pada pintu mobil.
"Gak telat kan?"
Azka yang sedang bersenandung kecil dengan pandangan menoleh ke samping pun sontak melihat ke depan. Untuk beberapa saat dirinya terdiam, melihat kecantikan Sena yang berkali-kali lipat.
Dress panjang dengan Sparkly Spaghetti Straps berwarna purple tanpa lengan itu terlihat cocok ditubuh Sena. Rambut panjang yang digerai dan terdapat curlyan pada ujung rambutnya, serta make up yang tidak terlalu tebal. Oh tentu saja semua ini pilihan ibunya, Yura.
Jangan lupakan jika Sena adalah perempuan nakal, tidak seperti perempuan lain yang berhobi dandan. Maka jangan heran, jika ada acara seperti ini dirinya akan dibantu oleh sang ibu.
"Cantik banget Sen, sampe gue lupa ngedip."ujar Azka diakhiri dengan kekehan kecil.
Sena yang mendengarnya tertawa kecil. "Bisa aja lo, yaudah ayo berangkat. Nanti keburu dimulai acaranya."ajak Sena dan diangguki oleh Azka.
Azka membukakan pintu untuknya, setelah melihat Sena masuk Azka memutari mobilnya dan langsung melajukan dengan kecepatan sedang.
"Udah makan?"tanya Azka yang memecahkan keheningan.
"Udah, lo sendiri?"tanya balik Sena.
"Udahlah, yakali belum."jawab Azka.
Azka mengeluarkan ponselnya dari saku celana, tangan kanannya ia gunakan untuk menyetir. Sedangkan tangan kiri, sibuk mengotak-atik ponselnya itu.
"Lo ada kuota?"tanya Azka, ia menoleh ke samping.
"Kenapa? Mau beliin ya?" Bukannya menjawab, Sena malah bertanya balik.
"Enggak, mau minta hotspot hehe."cengirnya.
Memutar bola matanya malas, memang terlalu pd itu tidak terlalu dianjurkan.
"Kaya doang, beli kuota gak mampu."cibir Sena.
"Ck bukannya gak mampu, gue kan dirumah pake WiFi jadi ngapain pake kuota."elak Azka.
Tetap sama, Sena mencibir kembali ucapan Azka. Kini keadaan kembali hening, sampai akhirnya Azka memasuki perkarangan sekolahnya. Ternyata sudah banyak kendaraan murid lainnya yang sudah terparkir rapih.
Setelah memarkirkan mobilnya, Azka keluar dari mobil. Tak lupa juga membukakannya untuk Sena. "Lo cocok banget ka."ujar Sena setelah keluar dari mobil.
Azka mengunci mobilnya, lalu mereka berjalan bersampingan. Tentunya dengan tangan Sena yang menggandeng tangan Azka.
"Cocok jadi suami lo?"tanya Azka.
"Bukan."jawab Sena.
"Lah terus?"tanya Azka tak mengerti.
"Supir."jawabnya, diakhiri dengan tertawa kecil. Azka yang mendengarnya mendelik sinis. Sudah tampan seperti ini, malah dikatai cocok sebagai supir. Sialan memang.
Baru memasuki koridor sekolah, tatapan murid semua kini tertuju pada Sena dan Azka yang berjalan.
Itu beneran Sena? Kok beda
Anjir cantik banget sialan
Cape-cape gue dandan lima jam, taunya cantikan si Sena
Sena sekarang sama Azka ya? Gue yakin si pasti tuh si Azriel nyesel
Kayanya si, liat aja cara mereka jalan sama ngobrol
Cowo gue mana woy, jangan sampe liat tuh si Sena
Sena memutar matanya jengah dengan bisikan para murid lainnya, hei jelas jelas ini adalah dirinya. Bukan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MINE [END]
Romansa[SEKUEL MY HUSBAND IS MY DILAPIDATED] Disarankan untuk membaca MHID terlebih dahulu, agar bisa mengetahui karakter orang-orang sebelumnya. ••• "Lo itu cewe, tapi kelakuan lo ngelebihin laki-laki." Mata Sena memicing, bukannya marah Sena malah tersen...