18. FULL DAY

4K 423 61
                                    

Sesuai ucapan Sena kemarin, hari ini ia akan pergi. Tentunya dengan Azriel, lantas dengan siapa lagi? Bukankah lelaki itu sekarang adalah pacarnya? Omong-omong soal Sena menjadi pacar Azriel, kini mereka menjadi trending topik disekolah. Bahkan grup SMA Angkasa tak jauh-jauh membicarakan mereka berdua.

Sena tak menghiraukannya, omongan mereka ia anggap bagai angin lalu. Toh tidak penting juga, untuk apa membicarakan hubungan mereka berdua? Seperti tak ada topik lain saja.

"Jadi keluarnya?"

Sena tersentak, ia menoleh ke arah pintu dan mendapati sang ayah yang menyembulkan kepalanya. "Papi udah kek hantu, bikin kaget."ujar Sena.

"Uang masih ada?"tanya Aska, tak menghiraukan ucapan anaknya tadi.

"Ada kok, kenapa emangnya? Mau nambahin lagi?"tanya Sena menaik turunkan kedua alisnya.

"Idihh, nanya doang. Abisin dulu itu, baru minta lagi. Kalo nanti ditambahin yang ada kamu abisin sekaligus."jawab Aska, setelah itu ia pergi dari kamar anaknya.

Sena mencibir ucapan Aska, lantas untuk apa ayahnya itu menanyakan ada atau tidak. Matanya beralih pada ponsel yang bergetar, menampilkan nama seseorang.

Beban pikiran is calling...

"Hallo?"

"Dimana? Gue udah didepan."

"Iya ini udah."

"Udah apaan?"

"Udah siap setan, tunggu sebentar."

Tut.

Tanpa lama Sena menuruni anak tangga, ia melihat kedua orangtuanya yang sedang duduk disofa. "Sena pergi dulu ya."pamit Sena.

"Hm hati-hati, kalo mau jajan minta ke Azriel."

Sena mengerutkan keningnya. "Kok ke El?"tanya Sena tak mengerti.

"Kan sekarang kamu tanggung jawabnya dia."jawab Aska santai, hal itu membuat dirinya meringis karna mendapatkan cubitan maut dari sang istri.

"Udah sana pergi aja, gak usah didengerin bapak-bapak satu ini. Hati-hati ya?"

Sena mengangguk, ia menyalimi kedua orangtuanya. Sesampainya didepan, Sena mengernyitkan dahinya ketika Azriel bersandar dimobilnya.

"Pake mobil?"tanya Sena pada Azriel.

"Bego, liat noh cuaca. Lo mau panas-panasan? Nanti ngeluh, skincare lo mah-"

"Oke cukup, ayo."

Azriel mencibir, ia membukakan pintu mobilnya. "Ayo masuk princess gembul."

Plak

"Princess princess, pala lo tuh ada mahkotanya." Setelah mengatakan itu Sena masuk ke dalam mobil, sedangkan Azriel mengelus dada.

"Mau kemana?"tanya Azriel setelah didalam mobil, ia memasang seat beltnya.

"Ayo ke mall."ajak Sena.

"Ngapain?"tanya Azriel.

"Nonton, terus maen ke time zone."

"Nonton apaan?"tanya Azriel, ia mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tangan kirinya ia gunakan untuk memutar lagu, agar tidak terlalu hening.

"Nonton apa aja yang rame, mau kan?"tanya Sena.

"Hm."dehem Azriel.

Kini keduanya hening, tak ada yang berbicara. Azriel yang fokus pada jalanan dan Sena yang fokus pada ponsel. Tepat lampu merah, Azriel memberhentikan mobilnya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri melihat pengendara lain.

SHE IS MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang