42. PAK CEPAK CEPAK JEDER

2.5K 270 32
                                    

Netha yang mendengar nama Satya pun sontak mendekati Aileen. "Lo beneran deket sama si tukang ngebug Leen?"tanya Netha tak percaya.

Aileen mengerjapkan matanya berkali-kali. "I-iya, emangnya kenapa?"tanya balik Aileen.

Netha menggeleng. "Gak sih cuma nanya doang, mau aja lo sama kang ngebug."ucap Netha sedikit terkekeh.

"Mending kang ngebug daripada kang buaya. JIAKKHHHH YAMATE KUDA LUMPING AHAHAHA."ejek Gerald dan diakhiri dengan teriakan diakhir, hal itu membuat mereka tertawa mendengarnya.

Netha melemparkan bantal sofa pada wajah lelaki itu, sialan memang. "Nenet, lo tau ga?"tanya Gerald pada Netha.

Netha mencibir. "Nama gue Netha goblok bukan Nenet, gak elit banget Nenet."kesal Netha.

"Ah bodo lah mau namanya apa, ujung ujungnya juga gue panggil sayang. JIAAKKHHHH"

"Najis."gumam Netha, ia bergidik ngeri melihat Gerald.

"Lo tau ga?"tanya Gerald.

"Apa sih? Gatau gue."kesal Netha, pasalnya sedari tadi Gerald itu banyak tanya. Padahal kan masih ada Zora dan Tania yang menganggur, kenapa harus dirinya?

Jihan? Jangan ditanya, perempuan itu sudah memiliki pawang sendiri. Contohnya sekarang, perempuan itu menempel pada lelaki yang sedari tadi duduk disofa singel.

Netha melihat posisi mereka, sedikit tidak mengenakan. Jihan yang berada dibawah dengan memeluk kaki Atha, dan Atha yang sibuk bermain ponsel dengan satu tangan. Tentu saja tangan sebelahnya ia gunakan untuk mengusap rambut Jihan.

Sial, keuwuan macam apa ini.

"Sama, gue juga gak tau. Jodoh kan emang gak ada yang tau. JIAAKKHH."

Perhatian Netha beralih pada Gerald, dirinya menatap aneh pada lelaki itu. Apa lelaki itu salah minum obat?

"Gar gar."panggil Gerald pada Tegar, lelaki itu sedari tadi hanya diam tak mengeluarkan suara.

"Apa?"sahut Tegar dari sofa, lelaki itu kini sibuk bermain game.

"Kenapa tradisi jaman dulu disebut ritual?"tanya Gerald.

"Ya karna kalo sekarang udah jaman modern." Bukan, bukan Tegar yang menjawab. Melainkan Kai yang sedari tadi sibuk mengemil.

"Salah."ujar Gerald.

"Terus apaan?"tanya Gerald.

"Ya karna kalo virtual itu kamu. JIAKKHHHH PAK CEPAK CEPAK JEDERRR."

Gerald tertawa terbahak-bahak mendengar ucapannya sendiri, sedangkan yang lain menatapnya aneh.

"Anjing."umpat Gerald, lelaki itu menatap kesal ke arah Netha. Bagaimana tidak, perempuan itu melemparkan kulit kacang.

"Ra Ra."panggil Gerald.

"AMAZON."

Pletak

"Nama gue Zora, bukan Amazon."ujar Zora, ia menatap kesal ke arah Gerald.

"Bodo lah, lo nanti kalo jadi pacar gue jangan selingkuh ya ra."ucap Gerald, hal itu membuat Zora tersedak.

"Idih, amit amit mending gue selingkuh."ujar Zora, ia mengusap perut ratanya itu.

Gerald yang tak sengaja melihatnya terkekeh geli. "Kenapa ra? Dede bayinya nendang ya?"tanya Gerald.

Semua orang yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak, Gerald ini orangnya tengil. Sering bercanda dan menjahili orang, tidak mengganggu sehari saja tidak bisa.

SHE IS MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang