9. Mulut Apa Silet?

1.3K 108 2
                                    

Aku suka lupa hari, tapi ada yang ngingetin terus🙈🙈

Semoga yang berpuasa dilancarkan semua ya, amiin.

Happy Reading...

•••

Suara-suara jamak terdengar kompak dibeberapa sisi kumpulan pemuda-pemudi. Ada yang bersama-sama saling berangkulan menyanyikan lagu buruh tani, ada yang mengomando lewat toa yang ia pegang sambil berseru semangat. Serta di garda terdepan terdapat satu-dua orang yang berbicara langsung dengan para pihak kepolisian yang ikut turun untuk menertibkan suasana yang mulai tidak kondusif.

"Lo gak papa?" tanya Reza usai menangkap tubuh seorang cewek yang terdorong dari depan. Beruntung Reza punya refleks yang cepat.

Cewek dengan jepitan rambut kecil bulan sabit berwarna emas itu sempat terkesima dengan figur cowok yang menolongnya sebelum Reza segera melepas diri membiarkannya berdiri sendiri.

"Gak papa kok. Makasih ya." ucapnya dengan wajah tersipu-sipu. Reza menganggukkan kepala.

"Lain kali hati-hati. Kalo udah mulai gak kondusif, cewek mending langsung ke belakang atau engga cari tempat yang aman." kali ini cewek itu yang mengangguk.

"Disa." gadis dengan jas navy itu mengulurkan tangannya. Reza menerima uluran Disa.

"Reza."

Sejak perkenalan sejam yang lalu itulah Disa selalu berada tak jauh dari Reza dan teman-temannya. Gadis itu dengan bangganya merangkul Reza, dan selalu mengambil tempat kalau bukan di depan Reza dengan hampir tanpa jarak, ia akan berdiri disamping cowok itu.

Saat ini mereka sedang istirahat sejenak dengan duduk-duduk di trotoar jalan. Reza duduk dibidang lebih tinggi satu undakan dengan Disa yang mengambil tempat didepan cowok itu dengan posisi diantara kaki Reza yang sedang menenggak air dari botol kemasan.

"Instagram Lo apa Za?"

"Rezafi_."

"Gue follow nanti follback ya."

"Ogah ah. Ngapain." Disa mendongak menunjukkan wajah merajuk manjanya.

"Rezaa ih!" Reza terkekeh kecil mendapat pukulan tak berarti di kakinya.

"Iya iya."

"Gak percaya ah. Nanti boong lagi."

"Iya astaga nanti gue follback kalo udah di rumah."

"Maunya sekarang. Nanti kalo Lo lupa gimana? Sini hape Lo. Biar gue follow sendiri akun gue." pinta Disa tak mau melewatkan kesempatan.

"Za, itu bukannya cewek Lo?" Reza yang baru saja mengeluarkan handphone dari kantong celana jeans-nya kontan saja menoleh ke arah yang Raksa tunjuk.

Disa yang turut mendengar itu ikut memalingkan wajah dimana di seberang dengan jarak beberapa meter terlihat dua orang gadis, satu memakai hijab yang satunya lagi tidak. Satu yang membuatnya penasaran sekaligus tidak suka. Kira-kira diantara keduanya siapa pacar Reza?

Reza yang melihat Rindu seperti sedang menunggu sesuatu segera men-dial-up nomor tunangannya tersebut. Nampak diseberang Rindu menerima panggilan teleponnya.

"Sayang, kamu mau pulang?" Rindu berdeham. "Kalo pulang bareng aku aja mau? Aku bentar lagi selesai. Coba lihat ke arah jarum jam tiga." Rindu menuruti ucapan Reza dan menemukan cowok itu yang melambai sambil tersenyum kearahnya.

Tapi fokus Rindu bukan pada lelaki itu. Ia terdiam melihat sosok perempuan yang duduk amat dekat dengan Reza.

"Tunggu disitu." bip. Memutus sambungan sepihak, Rindu pamit sekaligus meminta maaf pada Nadine bahwa ia tidak jadi pulang bersama gadis itu.

Rindu RezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang