Selamat membaca 💕
.
.
."Eh, udah siap ya?" Ujar Zee. Acha mengangguk. "Yaudah sini kakak beresin " Zee bangkit dari duduknya lalu membersihkan meja makan.
"Om masih ke rumah sakit?" Tanya Zee.
"Apa pedulimu?" Kezra balik bertanya. Zee memajukan bibirnya kesal.
"Saya kan nanya. Bukan urusan saya habis ini om mau kemana."
"Trus buat apa nanya-nanya?"
"Kalo om masih balik ke rumah sakit, saya disini jagain Acha, tapi kalo om gak pergi lagi, saya mau pulang."
"Saya masih ke rumah sakit."
"Jangan lama-lama om pulangnya!!"
Kezra menyerngitkan dahinya "Kenapa?"
"Entar saya jadi nginep lagi disini. Saya kangen kamar saya om, kangen kasur sama guling yang butuh belaian saya."
Kezra menyunggingkan senyumnya. "Saya gak janji. Soalnya ada reuni SMA malam ini." Percayalah kalau Kezra sedang berbohong.
"Yahhhh, masa saya tidur disini lagi sihhh." Gerutu Zee.
"Kenapa? Kan bagus besok kamu bisa cepat ngurus Acha sama buat sarapan."
"Om gak ngerti gimana rasanya ninggalin kamar berhari-hari."
Ada-ada aja gadis yang satu ini, pikir Kezra.
"Mending sekarang kamu beresin mejanya. Saya mau balik ke rumah sakit lagi. Kalau Mama Papa nanyain, bilang saya udah pergi."
"Asal kau bahagialah Om." Zee menghentakkan kakinya kesal. Sadar atau tidak, Kezra suka membuat gadis itu kesal karenanya. Dan lihat, saat melihat Zee kesal seperti tadi malah membuat duda beranak satu itu tersenyum walau sangat tipis.
"Sayang, Daddy pergi dulu ya. " Kezra mengecup kening Acha sekilas lalu pergi.
"Saya pergi!" Ucap Kezra agak keras berharap gadis yang tengah kesal itu mendengarnya. Tapi, Zee pura-pura menuli.
"Saya pergi!"
"Apaansih duda, kalo mau pergi ya pergi aja kali!!" Monolognya.
"Kamu gak denger saya pamitan sama kamu?!" Zee terkejut saat suara berat Kezra memenuhi indra pendengarannya.
"Mana saya tau om pamitan sama saya." Zee mengelak.
Tak habis pikir Kezra menghadapi gadis di depannya ini. "Saya pergi!"
"Ya terus? Saya mesti ngapain? Salto, jungkir balik?" Kezra menatap kesal gadis itu, Zee membalas tatapan Kezra.
Kezra memutus aksi tatapan itu, lalu membalikkan badannya menjauhi ruangan itu.
"Yaudah hati-hati!" Teriak Zee. Seakan Kezra tidak mempedulikannya, tapi sebenarnya Kezra tersenyum lalu melanjutkan langkahnya.
"Tuhkan, diliat aja enggak!!" Kesal Zee.
___--___
Zee tengah menidurkan Acha sekarang.
"Kak, emang bener ya kalau ibu tiri itu jahat?" Tanya Acha.
"Siapa yang bilang begitu? Gak ada ibu yang jahat."
"Tapi temen sekelas Acha bilang kalau ibu tiri itu jahat, suka nyiksa anaknya. Gak dikasih makan sama uang jajan. Acha gak mau punya ibu tiri."
Zee merenung sebentar.
"Kak Zee mau gak punya ibu tiri?" Tanya Acha membuat Zee tersadar.
"Kan kakak masih punya ibu. Buat apa ada ibu tiri lagi." Jawab Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUREN KU
HumorJudul Awal : My Cold Neighbor Kezra Medrofa, pria yang biasa dipanggil Kezra. Dia seorang duda beranak satu yang berprofesi sebagai dokter di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Kezra dan putrinya Acha memilih pindah ke salah satu kota di Sumatera ka...