Selamat membaca 💕
.
.
."Maaf Om. Saya tidak bisa." Sahut Zee lesu seraya menundukkan kepalanya, juga menautkan jari-jarinya.
"Kenapa?" Tanya Kezra.
"Tidak bisa nolak maksudnya." Jawab Zee.
Kezra, Naomi juga Medrofa mengelus dada lega. Akhirnya Zee luluh juga. Kezra menggenggam tangan Zee erat.
"Serius?" Tanya Kezra memastikan.
"Nggak Om saya bercanda, ya kali saya mau nikah sekarang. Saya kan masih kuliah saya harus menyelesaikan kuliah saya dong." Sahut Zee. "Mau makan apa saya setelah menikah nanti?" Imbuhnya.
"Kamu nikah sama saya, bukan sama pengangguran."
Zee sibuk dengan pemikirannya. Sementara Kezra terlihat berharap agar Zee segera memberikan tanggapannya.
"Tetap aja saya gak mau."
"Ini urusan kalian. Mama sama Papa tinggal dulu." Ucap Naomi. "Mama berharap mendapat kabar baik nantinya." Imbuhnya lagi.
Kemudian Naomi dan Medrofa menjauh dari sana.
"Saya tahu kamu pasti masih shock sekarang. Tapi percayalah, saya serius sama kamu." Ucap Kezra seraya menggenggam tanggan Zee.
"Om gak cocok tau kayak gini."
"Kan kamu yang buat saya seperti ini."
Zee mengibaskan rambutnya. "Udah deh om, saya nggak bakal mau." Ucapnya jual mahal.
"Kak Zee! Panggil Acha seraya berlari ke arah Zee dan memeluk gadis itu erat.
Kedua manusia itu menoleh kearah Acha dan Zee membalas pelukan Acha tak kalah eratnya, mengelus rambut anak itu sayang.
"Tau darimana kak Zee ada disini?" Tanya Zee.
"Dari Oma. Acha cari-cari kak Zee di dalem tapi gak ada."
"Emang Acha udah mainnya?"
"Udah. Sekarang Acha mau bobo tapi ditemani kakak, boleh yah?"
Kezra mensejajarkan tingginya dengan Acha. "Sayang, kak Zee gak bisa nemenin Acha terus. Kak Zee habis ini kan pulang, besok kak Zee mesti kuliah."
"Kuliah itu sekolah ya Daddy?"
"Iya sayang, kuliah itu sekolah. Acha gak mau kan kak Zee telat sekolahnya?"
"Iya Daddy. Waktu sekolah dulu, temen Acha pernah dihukum karena telat." Acha melirik Zee. "Acha gak jadi bobo bareng kak Zee deh. Kak Zee kan mesti pulang lalu istirahat, biar besok gak telat sekolahnya." Kata Acha.
Zee juga mensejajarkan tingginya dengan Acha. "Kakak janji, lain kali pasti nemenin Acha bobo." Ucap Zee.
"Janji?"
Zee mengangguk. "Iya."
"Jangan janji sama anak-anak. Biasanya akan diingat sampai kapanpun. Sementara lusa kami sudah harus pulang." Ucap Kezra.
Zee tak menjawab, ucapan Kezra benar adanya.
"Zee!!" Panggil Christina.
"Iya Mbak."
"Kamu pulang sekarang?" Tanya Christina.
Zee melirik Kezra dan Acha bergantian. "Iya Mbak. Besok saya kelas pagi." Jawab Zee.
"Yaudah biar Kezra yang nganter kamu ya, kamu mau kan?" Tanya Christina pada adiknya itu.
"Boleh."
"Terima kasih yah, sudah mau datang. Mbak sama anak-anak seneng deh kamu disini." Ucap Christina.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUREN KU
HumorJudul Awal : My Cold Neighbor Kezra Medrofa, pria yang biasa dipanggil Kezra. Dia seorang duda beranak satu yang berprofesi sebagai dokter di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Kezra dan putrinya Acha memilih pindah ke salah satu kota di Sumatera ka...