Selamat membaca 💕
.
.
.Pesawat yang Zee tumpangi sudah landing di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Saat ini dirinya sedang menunggu jemputan sang adik. Sudah sangat malam.
Zee duduk di kursi panjang yang ada disana dengan menumpukan tangannya diatas koper. Harusnya Heski sudah disini, tapi lihat adiknya itu belum menunjukkan batang hidungnya.
Zee mengalihkan atensinya saat kursi yang dia duduki bergerak. Pria yang tadi duduk di sebelahnya saat di pesawat.
"Maaf, saya bisa duduk disini kan?" Tanya pria itu.
"Hah, eh iya silahkan. Kan bukan punya saya, duduk aja kali." Sahut Zee.
Pria itu mengenakan kacamata hitamnya, keren abis ni cowok. Lagi, Zee lihat pria itu masih melanjutkan membaca buku yang tadi ia baca saat di dalam pesawat.
"Mm, suka membaca ya?" Tanya Zee ragu harus manggil apa.
Pria itu menoleh lalu membalikkan bukunya. "Oh, gak terlalu sih. Saya hanya mempelajari materi yang akan saya bawakan di kampus." Sahut pria itu.
Zee ber oh ria.
"Lama ya? Maaf jalanan macet. Taulah Jakarta gimana." Itu Heski yang sudah datang bersama seorang pemuda yang mungkin teman adiknya itu.
"Iya lama. Gue sampe jamuran nunggunya." Sahut Zee.
"Yaudah kuylah, lo pasti capek kan."
"Hem, yuk." Zee bangkit berdiri.
"Saya duluan, ya." Ucap Zee yang dibalas anggukan pria itu.
"Gue aja yang bawa kopernya." Ucap Heski mengambil alih menggeret koper Zee.
"Mobil siapa?" Tanya Zee saat dirinya memasuki mobil avanza warna putih itu.
"Nih, temen gue. Kenalan dulu dong." Ucap Heski.
"Don, ini kakak gue namanya Yozela, manggilnya Zee. Zee, ini Doni temen sekelas gue, temen deket gue deh." Lanjutnya.
Kedua manusia beda gender itu saling berjabat tangan. "Zee"
"Doni kak." Ucap Doni sopan.
Mereka melepaskan jabatan tangan itu lalu Doni mulai melajukan mobilnya membelah jalanan kota Jakarta.
"Oh iya. Kenapa mobil lo gak lo angkut kesini?" Tanya Heski memecahkan keheningan yang ada.
"Gak di kasih Mama. Tau gini mending gue gak beli tuh mobil gak ada yang make juga pasti disana." Lirih Zee.
"Hem, sayang banget. Jadi lo nanti pulang pergi ke kampus naik ojol?"
"Lah, lo ke sekolah naik ojol?"
"Kadang sih. Kadang naik ojol kadang nebeng Doni."
"Yaudah gue naik ojol aja ke kampusnya."
Keadaan kembali hening. Hanya suara radio mobil yang terdengar. Zee memutuskan tidur karena rasa kantuk yang mulai menyerang.
___--___
Prang!!
Naomi melempar vas bunga yang ada di meja, nyaris mengenai kepala Kezra. Beruntung pria itu mengelak, kalau tidak ia akan berakhir di Rumah Sakit sekarang.
Acha sudah tertidur ditemani ART Naomi, sehingga dia tidak akan melihat Daddynya diamuk Naomi.
"Kamu mempermalukan Mama. Mama kira kamu kebanggaan Mama yang tidak mungkin mengecewakan Mama. Tapi hari ini, Mama salah menilai kamu. Kamu membuat Mama malu, membuat keluarga Medrofa malu, kamu tau hah?!" Ucap Naomi murka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUREN KU
HumorJudul Awal : My Cold Neighbor Kezra Medrofa, pria yang biasa dipanggil Kezra. Dia seorang duda beranak satu yang berprofesi sebagai dokter di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Kezra dan putrinya Acha memilih pindah ke salah satu kota di Sumatera ka...