Selamat membaca 💕
.
.
."AKU, KEZRA MEDROFA MENERIMA ENGKAU, YOZELA MAHESA HENDRIKSON MENJADI ISTRIKU YANG SAH SATU-SATUNYA, AKU BERJANJI UNTUK MENGASIHIMU DENGAN SEGENAP HATIKU BAIK PADA WAKTU SENANG MAUPUN SUSAH, PADA WAKTU KAYA ATAUPUN MISKIN, PADA WAKTU SEHAT ATAUPUN SAKIT. AKU AKAN MEMBERKATIMU DENGAN HARTA MILIK KU, MENGHORMATIMU DENGAN NAMA YANG BAIK, DAN SELALU HIDUP BERSAMA DENGAN RUKUN DAN DAMAI DAN HANYA MAUT YANG DAPAT MENCERAIKAN KITA BERDUA MULAI SAAT INI DAN SETERUSNYA. AKU BERJANJI."
"AKU YOZELA MAHESA HENDRIKSON MENERIMA ENGKAU KEZRA MEDROFA SEBAGAI SUAMIKU YANG SAH DAN SATU-SATUNYA. AKU BERJANJI AKAN SETIA DAN BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA, BAIK PADA WAKTU SENANG MAUPUN SUSAH. AKU BERJANJI AKAN MENGASIHI, MENGHORMATIMU DENGAN NAMA YANG BAIK, DAN SELALU HIDUP BERSAMA DENGAN RUKUN DAN DAMAI DAN HANYA MAUT YANG DAPAT MENCERAIKAN KITA BERDUA. KAUM KELUARGAMU MENJADI KAUM KELUARGAKU."
Pendeta menaruh kedua tangannya di atas kepala mempelai.
"TUHAN MEMBERKATI ENGKAU DAN MELINDUNGI ENGKAU. TUHAN MENYINARI ENGKAU DAN MEMBERI ENGKAU KASIH KARUNIA. TUHAN MENGHADAPKAN WAJAHNYA DAN MEMBERI ENGKAU DAMAI SEJAHTERA. DI DALAM NAMA TUHAN YESUS KRISTUS, AMIN."
Keduanya kini telah sah menjadi pasangan suami istri. Kezra mencium bibir gadis didepannya yang sekarang menjadi istrinya itu. Lalu mengecup kening Zee cukup lama.
"Terimakasih." Hanya kata itu yang dapat Kezra ucapkan sekarang.
Zee menatap suaminya itu. "Buat apa?"
"Kamu mau menerima ku yang berstatus duda beranak satu. Padahal diluaran sana banyak pemuda lajang yang mau sama kamu."
Mendengar itu, Zee tersenyum sekilas. "Tapi aku maunya sama Om. Gimana dong?"
"Om?" Beo Kezra.
Zee terkikik. "Tuhkan kebiasaan mulutnya." Katanya lalu menepuk-nepuk bibirnya sendiri.
Kezra menahan tangan gadis itu, menggantinya dengan bibirnya. Mata gadis itu membola, bagaimana bisa Kezra melumat bibirnya saat masih ada banyak orang disini.
Zee mendorong pelan dada pria itu dengan wajah ditekuk sebab malu akan sorakan para jemaat.
Setelah pemberkatan nikah Kudus, seluruh anggota keluarga kembali ke wisma, tempat diselenggarakannya acara resepsi.
Zee dibantu penata rias mengganti pakaiannya menjadi pakaian adat Batak Toba, mereka sudah sepakat menggelar resepsi dengan adat Batak Toba lalu adat Jawa setelahnya.
Keduanya tampak gagah dan cantik dengan balutan ulos dan sor tali yang terpasang di kepala.
Mereka memasuki wisma lalu acara adat berjalan.
Malam menyambut, kini keduanya sudah berada di rumah orang tua Kezra, sementara keluarga Zee menginap di apartemen dan sebagian ada yang menginap di hotel.
Zee meremas ujung piyama nya. Dia ketar ketir sendiri di kamar mandi, sibuk memikirkan bahwa hal yang paling berharga yang dia jaga selama ini, akan dia serahkan malam ini. Keperawanannya, apa lagi?
Zee mondar-mandir di kamar mandi seraya menggigit ujung telunjuknya.
"Duh, gimana nih?" Zee pusing sendiri.
Bukannya ia ingin menjadi istri durhaka dengan tidak melakukan kewajibannya sebagai seorang istri, hanya saja ia malu pada Kezra. Malu untuk memulai dan malu untuk bertemu lagi setelahnya.
Zee memukul-mukul kepalanya. Harusnya ia ikuti saran Felicia mencari tahu hal-hal yang berhubungan dengan malam pertama.
Sampai akhirnya Kezra mengetuk pintu, berharap Zee masih didalam sana dengan keadaan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUREN KU
HumorJudul Awal : My Cold Neighbor Kezra Medrofa, pria yang biasa dipanggil Kezra. Dia seorang duda beranak satu yang berprofesi sebagai dokter di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Kezra dan putrinya Acha memilih pindah ke salah satu kota di Sumatera ka...