20. PEMBOHONG?

1.2K 208 115
                                    

Maaf kemarin tidak up karena akse mendadak sibuk di rl hehehe

_________selamat membaca

Jevan dan Laura tak sengaja melewati warung Sumarni. Dan mereka berdua sempat mendengar suara tangis Aurora. Dengan cepat mereka berdua langsung mendatangi warung Sumarni.

"AAAAA HOTS HIKS YIDAH LA YAKITS." [AAAAA HOTS HIKS LIDAH RORA SAKIT.] Teriak Aurora karena susu kedelai tidak mempan untuk menutupi rasa pedas di tenggorokannya.

Bimo panik terus mengompres mulut Aurora dengan es batu "Weh jangan sampe bapak emaknya tau."

"Apa? Anak gue kenapa hm?"

Semua menoleh ke sumber suara berat barusan. Bimo langsung menutupi Aurora dengan badannya agar Jevan tidak bisa melihat. Laura melihat Angkasa yang sedang membantu Antartika mengusap peluh di dahi Selatan.

Sedangkan dimana Aerglo?

Bruk

Jevan langsung menyingkirkan Bimo hingga tersungkur di lantai untuk melihat kondisi putrinya. Dia membelalak kaget saat melihat wajah Aurora yang memerah dan berkeringat "Ra kamu habis makan apa?"

Aurora menunduk menggeleng kuat karena takut di hukum ayahnya "Fyuh huh hah hosh..."

"Dia habis cobain bumbunya tutut je." Cicit Mirna yang tidak enak dengan pasutri Jevan-Laura.

"Hah? Kenapa bisa kalian biarin rora makan makanan pedes? Anak gue masih balita seharusnya kalian ngelarang rora makan makanan itu." Ucap Jevan langsung menggendong Aurora sambil mengusap belakang kepala putrinya.

Laura agak kecewa dengan teman-teman nya yang membiarkan putrinya memakan makanan pedas tapi dia juga salah karena melalaikan anak-anaknya "Gapapa je jangan khawatir rora cuma butuh ASI."

Aurora merentangkan kedua tangannya kepada ibunya "Mimom hiks yakits.."

Laura mengangguk lalu menggendong Aurora "Mana yang sakit?"

"Maafin kita." Ucap Aisyah pada Jevan-Laura.

"Lagian kalau main kuda-kudaan lama." Julid yoga sambil memutar bola mata malas.

Jevan mendengus karena ucapan yoga ada benarnya "Terus anak gue glo kemana?"

"Lho iya anjir kemana tuh bocah?" Tanya Chris yang tidak melihat aerglo di sebelahnya.

"Elo ke dedek pelima." [Glo ke Adek prima.] Sahut angkasa sambil menunjuk rumah Sumarni.

"Selatan juga kenapa? Makan pedes juga? Awas kalian semua kena amuk Regan." Peringat Jevan yang melihat selatan berkeringat lemas sambil memeluk Aisyah.

Bimo berdiri menghadap Jevan "Lo nggak marah sama kita je?"

"Enggak, lagian ini salah gue." Balas Jevan yang memaafkan teman-temannya.

"Tapi beda lagi kalau elang yang ngajak." Gumam Jevan yang tidak dengar oleh mereka.

Laura menenangkan Aurora dengan menyanyikan lagu potong bebek angsa sambil berjalan ke rumah Sumarni untuk menjemput buaya kecilnya "Rora nanti aja mimik cu nya di rumah ya? Jangan minta disini."

Aurora memaksa membuka kancing baju ibunya "Uyu! La mayu uyu now!" [Susu! Rora mau susu now!]

Laura melihat sekeliling sepi terpaksa harus menyusui Aurora karena putrinya tidak sabar untuk menghilangkan rasa pedas di lidah dan tenggorokannya "Mmmh... mimom mimom mimom~."

Jevan menyuruh teman-temannya untuk pulang terlebih dahulu mengantar selatan karena Regan-Feby sudah berada di rumah. Angkasa tidak ingin ikut pulang dengan paman aunty nya dia memilih ikut ayahnya untuk menyusul aerglo.

KKN PBB S2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang