_________selamat membaca
Dua hari berlalu Elang dan Milka tidak terlihat pulang ke rumah mereka. Sekarang seminggu sudah mereka berada di desa tersebut. Regan dan Jevan berpositif thinking mungkin elang sedang ke kota untuk check up kandungan Milka. Kebetulan disini juga susah sinyal jadi mereka sulit untuk menghubungi pasutri yang tiba-tiba tidak ada kabar selama dua hari.
Sore ini mereka mencari sinyal untuk menghubungi elang. Yoga, Chris, dan Maulana memanjat beberapa pohon tampak seperti monyet untuk mencari sinyal. Sedangkan Bimo mensimulasi diri untuk menjadi ayah Ariel dan berusaha membujuk Mirna untuk menerima lamarannya.
Aisyah, Mirna, dan Hana sedang menjadi nyamuk di hadapan pasutri bar-bar.
Dikarenakan pasutri bar-bar dengan anak-anaknya malah menggelar tikar di bawah pohon seperti keluarga harmonis yang sedang berpiknik.
"Jadi pengen kawin." Ucap Hana sambil memeluk Aisyah.
Aisyah menghela nafas panjang "Akad dulu baru kawin."
"Skripsi berapa bulan lagi?" Tanya Hana yang tidak sabar untuk menikah.
"Mungkin antara tujuh sampe delapan bulan lagi maybe?" Balas Mirna sambil mengawasi cara Bimo menimang Ariel.
Hana menggembungkan pipinya "Ais masa coblosan dulu nggak boleh? Gue pengen punya anak gemoy kayak Aksa tau."
"Zina Astaghfirullah." Ucap Aisyah dengan menggelengkan kepalanya.
Hana melihat maulana yang berada di atas pohon "MAUL AYOK AKAD DULU TERUS PRODUKSI TUYUL!"
Maulana kaget hampir menjatuhkan handphone nya"Astaghfirullah ukhti Hana jangan ngegas-ngegas Napa aku kaget beb."
"Btw beb akad juga butuh modal pake uang nggak pake daun."
Hana mendengus sebal "Tapi ya kalau misal gue nikah sama maul pasti tuyul gue kulitnya eksotis nggak seputih aksa."
"Gen dari bapak Maulana item manisnya terlalu eksotis say." Sahut Bimo yang menyambung rumpian Hana.
Mirna mengusap lembut pundak Hana "Gapapa punya kulit eksotis lebih sehat nggak gampang kena sakit kalau kena sinar UV."
"Maul aku hamil nih yuk nikahin sekarang!" Paksa Hana yang ingin segera memiliki anak.
Maulana turun dari pohon menghampiri tunangannya "Hamil berapa bulan? Pasti itu anak siluman cumi-cumi."
"Woi jangan ngomong cumi-cumi gue jadi mikir yang iya-iya nih." Sahut chris dari atas pohon ke Maulana.
Bimo kemudian mengingat berita yang sempat viral sebelum berangkat KKN di twaitter "Cumi-cumi, ikan pari, ayam, bebek, pare, kangkung ternodai anjir."
Regan dan Jevan mendengus saat mendengar hal yang di lontarkan baru saja oleh Bimo. Disini banyak betina yang pikirannya tidak se-update mereka para jantan, pikirnya.
"Iyuh keinget pare dipake dildo sama umi terus habis itu di masak." Sahut Feby membuat mereka terbelalak kaget.
Laura sempat mendengar berita viral ini tapi kapan ya? Begitu pikirnya. "Cumi-cumi di pake buat solo itu ya?"
"Astaghfirullah udah-udah jangan di bahas disini ada balita." Lerai Aisyah membuat kelima tuyul langsung memicing ke arah Aisyah.
Aurora tengkurap di atas dada bidang ayahnya "La ngen cwumi-cwumi." [La pengen cumi-cumi/cwi mie.]
"Cumi-cumi atau cwi mie Ra?" Tanya Laura pada auora yang sedang mengemuti jempol mungilnya.
"Cumi-cumi disini nggak ada kali." Sahut Chris kepada pasutri bar-bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN PBB S2 [End]
Humor[END, ⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ‼️] Menceritakan pasutri bar-bar yang mengajak anak mereka untuk menemani mereka KKN dan kelompok 97'3 harus kuat mental dalam mengurus kelima tuyul yang hiperaktif. "KKN KOK BAWA LIMA TUYUL?" SAMBUNGAN CERITA DARI PA...