______selamat membaca。◕‿◕。
Setelah melaksanakan ibadah subuh pasutri di repotkan dengan kerewelan tuyul mereka. Maulana dan Hana perjalanan ke rumah pasutri untuk membonceng Angkasa. Sedangkan Yoga dan Bimo langsung ke cafe PGK untuk menunggu yang lain seperti Aisyah, Mirna, Milka, dan Elang. Chris juga akan melewati rumah pasutri untuk mengangkut koper dan barang berat yang di bawa.
Aerglo dan Aurora bertengkar karena berebut ingin duduk di jok balita khusus depan motor orang tua mereka.
Tak
Aurora menjitak kepala aerglo karena geram. "Elo nyian! La yu yi epan!" [Elo gantian! Rora mau duduk di depan!]
Yang di jitak langsung melengkungkan bibirnya lalu berlari ke arah ayahnya. "Aaa hiks ay yat la akal." [Aaa hiks ay lihat rora nakal.]
Jevan langsung menggendong aerglo untuk menghapus air mata putra ketiga nya itu. "Nanti gantian jangan nangis ya? Rora jangan pukul-pukul kepala glo."
Aurora mencebik kesal lalu langsung menendang-nendang angin di depannya menggunakan kaki mungilnya. "Ma-ap in la elo." [Maafin rora, glo.]
"Aksa bonceng paman maul sama aunty Hana ya?" Ucap Laura sambil membenarkan ransel bebek Angkasa.
Angkasa mengangguk patuh. "Eung." [Iya.]
Chu
Laura tersenyum langsung mengecup sekilas bibir Angkasa. "Jangan banyak tingkah ya kalo pas di bonceng."
"Eung mi mwah." [Iya mi mwah.] Ucap Angkasa lalu mengecup pipi ibunya.
"La yu yi yepan!!!!" [Rora mau di depan pokoknya!] Paksa Aurora pada ayahnya.
"Iya, glo di tengah ya sama mimom? Nanti kalau di tengah perjalanan gantian glo di depan terus rora di tengah." Bujuk Jevan pada aerglo yang tengah merajuk.
"Aerkran ngalah dulu sama adiknya ya?" Bujuk Laura yang melihat wajah murung Aerglo.
"Nanti mampir beli bebek motor deh di toko mainan." Alibi Jevan agar aerglo tidak murung.
Laura menghampiri aerglo lalu mengusap lembut pucuk rambutnya. "Aksa aja mau ngalah masa kamu nggak."
"No hiks." [No hiks.] Tangis aerglo tiba-tiba.
Kemudian Jevan berbisik pada telinga istrinya. "Babe kasih susu botol aja bentar lagi dia pasti tidur."
Laura menggangguk lalu mengambil aerglo dari gendongan suaminya untuk memberikan susu botol ke aerglo agar putra nya itu tertidur. "Ssst anak ganteng nggak boleh cengeng kayak martabak letoy."
Regan-Feby di pusingkan dengan selatan yang memaksa membawa permen jelly satu lusin box permen jelly. Antartika berusaha membujuk adiknya agar tidak terlalu banyak membawa permen jelly kesukaan mereka berdua.
"Tan wa mpat ja." [Tan bawa empat aja.] Ucap Antartika yang menahan Selatan untuk tidak membawa satu lusin box permen jelly.
Selatan terus mendorong satu lusin box permen jelly tersebut dengan sekuat tenaga. "Erghh No ni emuya yus Tan wa." [No ini semua harus Atan bawa.]
"Bawa lima bungkus aja ya Tan." Tawa Regan pada selatan.
"NOOOO." Balas selatan sambil memeluk box permen jelly tersebut.
Feby mencoba mengambil box yang sedang di peluk erat selatan. "Atan buna udah bawa banyak makanan nanti nggak cukup pickup nya buat nampung box permen jelly Atan."
Selatan menangis karena tidak di ijinkan membawa satu lusin box permen jelly. "Aaaa hiks emen eli Tan huwe." [Aaa hiks permen jelly Atan huwe.]
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN PBB S2 [End]
Humor[END, ⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ‼️] Menceritakan pasutri bar-bar yang mengajak anak mereka untuk menemani mereka KKN dan kelompok 97'3 harus kuat mental dalam mengurus kelima tuyul yang hiperaktif. "KKN KOK BAWA LIMA TUYUL?" SAMBUNGAN CERITA DARI PA...