02. BERSIH-BERSIH

1.7K 215 142
                                    

_______selamat membaca semoga dapat menghibur kalian~

Saat sampai di rumah sewa mereka ternyata isi rumahnya sudah di tata oleh warga desa. Regan dan kawan-kawan nya sangat berterima kasih pada warga desa karena membantu mereka untuk beres-beres. Benar kata Regan memasak disana menggunakan kayu bakar tidak menggunakan kompor. Tidak ada mesin cuci otomatis mereka akan mencuci di sungai khusus bersifat umum untuk warga desa. Hanya ada beberapa lampu di dalam rumah mereka.

Feby dan Laura saat mendengar hal tersebut langsung menjerit histeris karena mereka tidak pernah bergaya hidup seperti orang desa. Apalagi mendengar tidak ada tempat BAB di setiap rumah. Adanya tempat MCK di desa tersebut untuk umum. Dua kamar mandi hanya berisi gentong dan gayung, itupun tidak cukup untuk delapan belas manusia.

Otomatis pihak jantan menyepakati akan mandi di sumber air semacam sungai akan tetapi khusus untuk pria mandi umum warga desa. Sedangkan para wanita akan tetap mandi di dalam kamar mandi rumah.

Sekarang Regan berusaha mengakrabkan diri dengan Elang. Karena mereka berdua harus berdiskusi antara ketua dan wakil kelompok KKN.

"Jadi gimana pembagian kamarnya?" Tanya Regan pada seluruh anggotanya.

"Ada tiga kamar disini, kamar depan isi empat ranjang biasa khusus satu orang kamar tengah isi dua ranjang tingkat ukuran sedang sedangkan kamar belakang isi dua ranjang besar sama bertingkat dua kasur kecil." Sambung Elang pada mereka.

"Pokoknya gue harus sama Laura." Balas Jevan membuat mereka memutar bola mata malas kecuali Laura.

"Yang penting utamakan balita dulu." Sahut Elang tiba-tiba.

Terlintas ide di otak Jevan agar sekamar dengan istrinya. "Glo bisanya tidur sama gue Laura biar nggak nangis."

"Arka juga nggak bisa tidur kalau nggak sama gue Feby." Sahut Regan membuat sebagian dari mereka tak percaya.

Chris kemudian mengeluarkan pendapat. "Ambil jalan pintasnya aja, yang kamar depan isi empat ranjang kan? Itu buat Aisyah, Mirna, Hana, sama Milka. Lagian Milka juga hamil pasti butuh ranjang sendiri. Terus kamar tengah biar gue, yoga, maulana, bimo, sama elang dua ranjang tingkat bisa saling berbagi sisanya biar pasutri bar-bar sama tuyul-tuyulnya."

"Oke gue setuju.'' ucap Regan dan Jevan bersamaan.

"Hilih kintil dasar bucin." Cibir Bimo dengan malas.

"Siapa yang setuju?" Tanya Elang.

"Gue ngikut aja sih selama yang Bun muhrim nggak satu kamar." Ucap Aisyah lalu disetujui Mirna dan Hana.

Maulana memegang tangan Hana karena iri dengan pasutri. "Beb yuk nikah biar bisa sekamar.''

"Deal?" Tanya Elang sekali lagi.

"DEAL." Ucap mereka bersamaan.

"Bendahara Aisyah? Bisa atur belanjaan masakan mulai dari sekarang? Mirna sama Milka juga tolong bantu Aisyah buat persiapan bahan masak apa yang di butuhin." Atur Regan lalu di angguki Aisyah untuk mengambil uang kas mereka.

"Jauhkan Feby, Laura, sama Hana dari dapur." Sambung Yoga membuat yang di singgung mendengus.

"Ini ruangan nya semua udah bersih tinggal tata-tata barang pribadi kalian aja di kamar masing-masing." Instruksi Regan yang memang sudah memiliki schedule kegiatan awal hingga akhir KKN.

Feby mendekati Milka dan berbisik. "Gue ikut belanja ya mil."

Milka menggangguk iya lembut. "Iya feb ikut aja gapapa."

Elang melihat schedule kegiatan di kertas milik Regan. "Kegiatan KKN sama warga desa besok? Bukan nanti sore?"

Regan langsung merebut kertas dari tangan elang. "Iya besok, hari ini kita bersih-bersih dulu sama cari kayu bakar buat masak."

KKN PBB S2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang