13. AYAH KU PAHLAWAN!

1.1K 211 152
                                    

"Bapak-bapak muda yang Bar-Bar bisa jadi Superman dadakan juga ternyata, aaa jadi pengen punya anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bapak-bapak muda yang Bar-Bar bisa jadi Superman dadakan juga ternyata, aaa jadi pengen punya anak."


—MAULANA

_________

Jevan memeluk putrinya yang sedaritadi menangis. Putrinya belum berbicara mengenai permasalahan nya. Jevan merasakan sakit hati jika salah satu anak mereka jika menangis. Dia mencari luka di tubuh putrinya itu "Kamu habis di patok wekwek cess?"

"Hiks la mayu puyang hiks." [Hiks Rora mau pulang hiks.] Tangis Aurora yang di pelukan ayahnya.

Jevan mengusap air mata putrinya yang terlalu banyak hingga merembes ke kaosnya "Chup chup chup Iya-iya nanti pulang."

"Ma-apin la ay hiks." [Maafin rora ay hiks.] Ucap Aurora sambil menatap mata ayahnya.

"Princess rora salah apa hem ke ayje? Kamu habis makan wekwek anakan hidup-hidup lagi ya sama atan?" Tanya Jevan sambil tersenyum untuk menghibur putrinya.

Aurora menunjuk dada kiri Ayahnya tempat jantung berada "No, la abis yakit-tin ni mimom." [No, rora habis sakitin ini mimom.]

Jevan kurang paham dengan maksud Aurora di mengira Aurora telah menggigit kuat puting istrinya hingga membuat istrinya kesakitan mungkin?

"Kamu gigit-gigit dadanya mimom?"

Aurora menggeleng tidak "La buyat hat--" [Rora buat hat--]

Jevan langsung meletakkan jari telunjuknya di depan mulut Aurora karena mulai paham apa yang dimaksud putrinya itu "Ssst inces rora nggak salah yang salah itu ayje."

"No! Elo yang sayah!" [No! Glo yang salah!] Ucap Aurora sambil menunjuk aerglo yang melongo tidak tahu apa-apa.

"Glo kamu jahilin rora lagi ya?" Tanya serius Jevan membuat Aerglo melengkungkan bibirnya menangis karena tidak ingin di marahi ayahnya "No hiks elo Enda yilin la hiks." [No hiks glo nggak jahilin Rora hiks.]

Angkasa menarik tangan aerglo untuk mendekat ke arah ayahnya tengah memeluk Aurora "La angan sayahin elo! Elo Endah sayah, la tedih kayena mi Enda boyehin ba--wa dedek yiel Puyang cama ta ay!" [Rora jangan salahin glo! Glo nggak sala, rora sedih karena mimom nggak bolehin bawa Adek Riel pulang sama kita ay!]

Jevan menaikkan satu alisnya pada Aurora "Siapa dedek yiel?"

"Oek... Oek.. uyul ay." Sahut selatan sambil menirukan suara tangisan bayi.

"Tuyulnya siapa? Kalian ini lagi main anak-anak an ya?" Tanya Jevan bertubi-tubi yang tidak mengerti maksud mereka.

"NOOOOOO."

Jevan langsung menutup telinganya karena teriakan protes dari kelima tuyul "Selow bro selow oke?"

"OYEEEE." Balas Selatan sambil mengacungkan jempolnya.

KKN PBB S2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang