21. SALING EMOSI?

1.2K 206 172
                                    

_____selamat membaca

Hari Kelima, Feby mencoba membujuk Laura yang sedang merajuk padanya sedaritadi malam. Regan dan Jevan terlihat selalu menghindari pertanyaan permasalahan topik yang selalu bertentangan dengan masalah Elang. Kelima tuyul masih tertidur karena waktu sekarang menunjukkan baru selesai subuh.

Feby mendekati ke Laura yang sedang menyiapkan baju ganti triple A di dekat pinggiran ranjang "La gue nggak bohong ciyus."

Laura melirik sekilas orang yang di sebelahnya "Li gii nggik bihing ciyis."

"Perut gue masih rata nih liat." Balas Feby sambil menunjuk perut ratanya.

Laura meniup poninya sebal "Gue doain kalo Lo bohong anak Lo selanjutnya cowok bukan cewek."

"Iya-iya gue bohong ini tuyul tiba-tiba muncul waktu habis main kucing garong." Balas jujur Feby sambil mengusap perut ratanya.

Laura tersenyum mengejeknya "Nah lho mampus next anak Lo cowok soalnya Lo udah boongin gue wle."

Feby agak panik sebenarnya jika doa sahabatnya ini manjur karena dia sangat berharap ingin memiliki anak perempuan "La gue pengen anak cewek huwe."

"Cowok udah itu cowok! Makanya jangan bohong dosa." Balas kesal Laura sambil menunjuk perut rata Feby.

Feby melengkungkan bibirnya mengelus perut ratanya "Tuyul jadi cewek aja ya? Hiks mimom Lala mirip ibu tiri doanya jelek eh nggak juga sih cowok cewek sama aja yang penting sehat tapi buna pengennya kalau bisa cewek."

Laura memeluk Feby dengan tulus "Cowok cowok cowok cowok cowok."

Feby langsung menonyor kepala Laura "Bisikan setan jangan bikin gue emosi."

"Gue kira Lo mau ucapin selamat eh kok malah kayak ngeledek gue." Sambung Feby membuat Laura menahan tawanya.

"Atau jangan-jangan banci feb?!" Pekik Laura membuat Feby langsung melempar bantal ke wajah Laura.

"DOA LO JELEK BANGET TAI! GUE GEBUK PAKE TEFLON AISYAH YA LAMA-LAMA?!" Kesal Feby membuat para tuyul terbangun kemudian memeluk ayah mereka masing-masing yang masih tertidur setelah melaksanakan ibadah Subuh.

Laura menjulurkan lidahnya seperti meledek Feby "Wle pasti feeling gue bener c o w o k."

"Nggak! Gue yang bikin jadi feeling gue yang pasti bener c e w e k." Balas Feby dengan menekankan kalimat akhirnya.

Laura tersenyum manis sambil memeluk sahabatnya kali ini dia serius "Selamat byubyu terzheyenk semoga sehat selalu ke depannya next lahirannya di rumah sakit jangan di gudang lagi biar gue nggak jadi bidan dadakan."

Byubyu? Feby tercengang dengan nama panggilan masa kecil mereka yang hanya mereka berdua ketahui. Selain fefe yang paling umum byubyu hanya nama panggilan saat bermain ibu-ibu an waktu kecil dirinya dengan Laulau----Laura. Tak terasa sekarang mereka sudah menjadi ibu yang sebenarnya.

Plak

Laura menampar pelan pipi Feby yang sedang melamun "Jangan ngelamun nanti kesambet Mumun."

"Aduh hiks gue terhura." Rengek Feby sambil memegang pipinya.

"Terharu apa terhura?" Tanya Laura yang tidak paham dengan drama Feby.

Feby menepuk jidatnya "Tuhan tolong berikan sahabat ku kepekaan yang tinggi dalam drama hamba mu ini."

Laura melihat perut rata Feby yang di dalamnya sekarang berisi janin "Feb nanti kalau dia lahir dia boleh juga jadi dedek nya rora ya? Itung-itung Regan ngelunasin hutang ngerusak dedek belbinya rora waktu itu."

KKN PBB S2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang