Haii aku Vika,, Mau jadi teman Vika gak? Vika punya banyak permen loh~.
|Vika Arunika|
~•••~
|🍒Day's With You🍒|
~•••~Senyuman indah dari Perempuan cantik yang masih sibuk dengan mainannya itu terukir jelas di wajahnya.
Mainan ini adalah mainan baru yang dibelikan oleh papah nya saat pulang dinas dari luar kota.
"Vikaa~makan dulu yuk" Bujuk Bunda.
Vika menggelengkan kepala sebagai jawaban tanpa memalingkan tatapannya dari mainan baru nya itu.
Bunda menghela napas nya dengan berat, membujuk Vika memang agak sulit kalau ia sedang bermain.
"Vika.Letakkan mainannya. Makan siang dulu." Tegur bunda dengan tegas.
Vika menatap Bunda nya lalu tersenyum manis.
"Sebentar lagi yah Bunda, Vika mau menyelesaikan puzzle ini dulu."Jawab Vika.
"Nanti kan bisa Vika,, sekarang ikut Bunda ke ruang makan yah."Ucap Bunda.
"Tapi bun-"
Ucapan Vika terpotong karena tangannya telah lebih dahulu di tarik oleh Bunda nya.
Kini Vika telah duduk dengan rapi sambil menunggu papah nya tiba di ruang makan.
"Bun.. Papah masih lama gak"Tanya Vika.
"Sebentar lagi kayak nya, Vika kalo lapar makan duluan aja gapapa kok"Jawab Bunda.
"Gak deh Vika tunggu papah aja"Ucap Vika
"Vika..Vika udah kelas 11 kan?"Tanya Bunda.
"Iyah Bunda, kenapa memangnya?" Tanya balik Vika.
Bunda menatap sendu Vika seraya tersenyum hangat.
"Karena Vika udah besar,, Bunda mau Vika mulai belajar mandiri yah sayang~" Ucap Bunda.
Vika langsung merubah raut wajahnya yang tadinya tersenyum kini menjadi datar.
"Bukan Bunda dan papah udah gak sayang sama Vika, tapi Bunda dan papah mau Vika mandiri agar bisa hidup nanti kala Bunda dan papah telah tiada."Lanjut Bunda.
Vika langsung menatap mata Bunda nya dengan tajam.
"Apa si Bunda kok ngomong gitu-!! Bunda mau pergi ke mana memangnya sama Papah? Kok gak ngajak Vika sih."Protes Vika.
Bunda menggelengkan kepalanya dengan pelan seraya menghela napas.
"Bukan gitu,maksud Bunda tuh Vika harus bisa mandiri biar bisa hidup tanpa Bunda dan Papah."Jelas Bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day's with you [END]
Любовные романыHari-hari Arjuna penuh dengan Vika,dari yang awalnya terpaksa bersama kini sudah terbiasa bersama. Kedatangan Saingan bukan suatu hal yang membuat Arjuna sadar akan perasaannya,tetapi kehilangan itu lah yang menjadi salah satu kunci untuk menyadari...