Umbrella - II

1.4K 76 33
                                    

Part ini mengandung banyak adegan dewasa. Jadi tolong yang belum legal, dengan sadar diri untuk tidak membaca!
_________________

Rasa ragu sekaligus curiganya menguap seketika saat Seokjin begitu telaten menyiapkan kudapan untuk ia sarapan. Bukan hanya itu, ia tak segan untuk menyeduh teh hijau baru demi mengganti minumannya yang telah dingin. Semua ia lakukan di depan matanya sendiri.

Seberharga itukah dirinya?

Taehyung berani bertaruh, pria sekitar tiga puluhan ini adalah pria termanis dari yang pernah ia temui.

Tutur katanya halus. Tatapnya lembut. Sikapnya cukup sopan. Sangat bertolak belakang dengan dugaannya selama ini.

Sebuah bunyi bel kamar menghentikan aktifitas mereka. Seokjin mengusap sudut bibir dengan kain putih di atas meja.

"Tunggu sebentar. Lanjutkan dulu sarapanmu, sweetheart"

Yang termuda mengangguk. Ia mengisi rongga mulutnya dengan sandwich. Jujur saja, ia terbangun dengan perut yang kosong.

Beruntung pria matang nan baik hati ini memesan makanan yang cukup untuk porsi sarapan.

Sebuah trolley di penuhi dengan salad buah, salad sayur, smoothies, pancake dengan strawberry juga sandwiches, tak ketinggalan teh hijau juga kopi hitam.

Cukup lengkap.

Maniknya mengedarkan pandang pada sekeliling. Furniture dengan design yang mewah, pun di lengkapi beberapa fasilitas yang mumpuni. Cukup membuatnya berdesir. Ia mengira ngira, berapa biaya menginap hotel bintang lima ini dalam semalam? Bukankah sangat mahal?

Seokjin segera membuka pintu kamar. Salah seorang roomboy datang menenteng  setelan baju yang telah bersih nan wangi.

"Sudah selesai, Tuan. Silahkan"

"Terima kasih banyak" ucapnya seraya memberi tips. Lalu menutup pintunya kembali rapat rapat.

Ia membawa pakaian tersebut ke dalam. Tak sampai di ruang tengah, langkahnya terhenti. Lelaki berbahu lebar itu memilih menyimpannya pada lemari kosong yang terdapat di sudut ruangan. Kemudian berlanjut menemui si pria manis.

"Apa kau suka menu sarapan pagi ini? Jika tidak cocok denganmu, aku bisa memesan menu lain, sweetheart"

Taehyung mendongak. Ia baru saja menghabiskan pancakenya dengan lahap. Sisa sisa saus strawberry bahkan masih tertinggal di sudut bibir.

"Ah, tidak Tuan! Ini sudah sangat cukup. Aku bahkan menghabiskannya"

"Jangan panggil aku, Tuan. Aku bukan Tuanmu, manis." kata Seokjin yang kini mendekat. Sengaja baginya untuk mengambil duduk pada sisi kosong di sebelah; sekedar untuk mengusap sisa saus pada bibir dengan ibu jari, lalu ia sesap larutan kental tersebut.

Sang designer terkejut. Maniknya melebar kedua alis yang terangkat. Namun ia tak sanggup untuk menolaknya. Entah mengapa ia menoleransi hal sensual itu.

"Ada sisa saus, sweetheart. Aku tak ingin saus ini mengurangi kadar manis alami milikmu"

Taehyung membeku.

Dadanya berdesir begitu hebat. Tubuhnya pun membeku. Tak sanggup baginya untuk menyanggah pernyataan tersebut. Sungguh, pria matang dengan marga yang sama ini terlihat panas.

Tenanglah, Taehyung. Dia hanya menggodamu. Tak lebih.

"Baiklah, kau boleh mandi sekarang. Buatlah dirimu senyaman mungkin di tempatku" seru Seokjin, sengaja baginya membuyarkan lamunan sang submissive.

Semesta Ungu JinV Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang