LOVELY JUBLLY

1.4K 94 11
                                        

Summary : Ketika sepasang kekasih menghabiskan malam mereka di tengah musim dingin

Tags :

Romance

Mature Content

Tw//

NC area

Mild language

.

If this fic isn't your cup of tea, you may leave as well

.

Don't be salty

be respect

Feedback needs

.

Enjoy the story

.

.

.

.

.

.

Gulitanya langit gemuruh dengan tetesan deras air yang turun berhasil menarik atensiku yang sebelumnya termenung seorang diri— memeluk kedua lutut yang kutekuk. Pun di temani temaramnya pencahayaan ruangan. Kemeja kebesaran yang kukenakan saat ini adalah milik kekasihku yang sedang bekerja. Dan belum ada tanda-tanda ia akan pulang meski detik telah menginjak pukul tujuh petang lebih.

Aku bangkit dari sofa untuk melangkahkan kaki telanjangku dan bermuara pada kaca apartment— menatap gemerlap pemandangan malam kota Seoul yng cukup padat.

Hawa dingin menyeruak dari bawah betis hingga perut. Aku mulai memeluk diriku sendiri, sambil memejamkan mata. Membayangkan lelaki tampanku yang baru saja kembali bekerja dan merengkuhku erat. Erat sekali. Sampai tubuhku terasa hangat dan indera penciumanku mampu meraup aroma tubuhnya.

Ah, aku rindu Seokjin-ku.

Priaku ini selalu berhasil membuatky jatuh hati berulang kali dengan perangainya yang lembut. Tutur katanya pun halus. Dan lagi, ia mampu membuatku terkapar pasrah dibawah kungkungannya.

Sssshh!

Aku menggigit bibir bawahku. Gelenyar panas mulai merambat dari bawah kaki hingga tengkuk, seolah-olah priaku menyentuhku. Ya Tuhan, membayangkannya saja membuatku merinding. Ku tepis angan kotorku dan memilih melangkah ke dapur. Menyiapkan makan malam untuk kami berdua.

Sebenarnya aku tak pandai memasak.  Tetapi Seokjin-ku tak pernah jemu dalam membimbingku. Walaupun aku hampir membakar apartment kami sebab lupa mematikan microwave atau lupa mematikan kompor diatas penggorengan masih berada diatasnya. Untung saja tidak meledak. Seceroboh itu memang. Namun priaku tak sedikitpun marah. Ia justru memelukku erat dan menanyakan kondisiku, apakah aku baik-baik saja?

Seokjin-ku sangat manis bukan?

Aku menjatuhkan kedua tanganku di atas meja dapur untuk menyangga tubuh. Dengan mata terpejam, aku mencoba berpikir menu apa yang cocok kami nikmati malam ini.

Semesta Ungu JinV Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang